Patah kaki adalah kondisi saat salah satu tulang kaki seseorang mengalami patah atau retak. Umumnya, penyebab patah kaki karena cedera olahraga ataupun kecelakaan. Selain kedua hal tersebut, patah kaki juga bisa karena beberapa hal, seperti mendapatkan tekanan yang berlebihan dan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, osteoporosis dan tumor (kista tulang dan kanker).
Ada beberapa gejala jika seseorang mengalami patah kaki, antara lain:
- Terdengar suara retakan seperti bunyi “kreek” pada bagian tulang yang patah.
- Bentuk kaki berubah jika retak yang terjadi parah. Pada beberapa kasus, tulang kaki bisa menyembul keluar dari kulit.
- Bengkak dan memar sehingga akan terasa nyeri yang hebat pada area sekitar tulang yang patah. Terutama saat mencoba untuk menggerakkan kaki atau bahkan sekedar menyentuhnya
- Kaki yang patah terlihat lebih pendek dari pada bagian yang tidak patah
Agar lebih jelas, penyebab kamu mengalami kondisi ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ortopedi. Dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik dengan memeriksa bagian kaki yang terasa nyeri, bengkak, perubahan bentuk, dan mengalami luka yang terbuka. Dokter juga akan melakukan uji pencitraan dengan menggunakan sinar-X sehingga bisa mengindentifikasi lokasi tulang yang patah dan mengetahu efek cedera pada sendi sekitarnya.
Bagaimana penanganan patah kaki?
Jika, kamu telah melakukan serangkaian pemeriksaan, biasanya dokter akan menyarankan pengobatan antara lain, mengonsumsi obat penghilang sakit, menggunakan gips yang berfungsi untuk menahan anggota tubuh yang cedera supaya tetap lurus sejajar sehingga tidak bergerak. Dokter ortopedi mungkin juga akan melakukan reduksi pada tulang yang mengalami dislokasi atau cedera sendi. Reduksi yakni, proses pengembalian tulang belakang ke titik semula yang dilakukan dengan manual.
Pada beberapa kasus yang sangat serius, seperti patah tulang paha dokter akan melakukan penanganan lebih lanjut dengan operasi pemasangan pen, skrup, pelat logam atau kabel. Pemasangan alat tersebut bertujuam untuk mempertahankan posisi tulang selama proses penyembuhan dan sebagai penahan ujung tulang yang patah agar bisa tersambung kembali.
Bagaimana cara mencegahnya?
Cara pertama adalah dengan memperkuat tulang dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium. Misalnya, susu, yogurt dan keju. Kedua adalah mengganti jenis olahraga untuk mengurangi risiko keretakan tulang akibat tekanan yang sama berulang kali. Ketiga, saat olahraga gunakan sepatu olahraga yang sesuai.
Baca juga: Cara Melakukan Peregangan Kaki