Otot kedutan juga bisa menjadi tanda dari suatu penyakit saraf. Kedutan atau istilah lainnya twitching adalah hal yang umum terjadi dan biasanya akan hilang sendiri.
Otot kedutan atau muscle twitching merupakan gerakan halus pada area kecil otot yang tidak sengaja. Biasanya, bagian otot yang alami berkedutan terjadi di wajah (terutama kelopak mata), lengan, ibu jari, betis, dan kaki.
Melansir dari laman Wexner Medical Center, pada kondisi normal otak mengirimkan sinyal melalui saraf ke otot untuk memberi tahu kapan otot harus berkontraksi. Hal ini membantu bergerak dan melakukan aktivitas.
Namun karena kondisi tertentu, pengiriman sinyal dari sistem saraf ke otot jadi tidak seimbang. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan saraf memberi sinyal kepada otot untuk bergerak secara berulang-ulang tanpa kendali yang kemudian disebut dengan otot kedutan.
Daftar Isi
Penyebab Otot Kedutan
1. Stres
Kedutan bisa disebabkan oleh rasa gugup, cemas, atau stres. Saat ini terjadi, tubuh Anda akan menangkap sinyal stres dan melepaskan neurotransmitter yang bisa memicu otot berkedut.
2. Konsumsi kafein berlebihan
Kelebihan kafein pada tubuh bisa mengubah jumlah energi pada otot. Inilah yang menyebabkan pelepasan sinyal saraf ke otot yang tidak normal dan menyebabkan kondisi ini terjadi.
3. Kekurangan nutrisi
Nutrisi tertentu dapat membantu mempertahankan fungsi normal otot dan saraf. Jika seseorang kekurangan nutrisi ini, perubahan pada saraf bisa terjadi hingga menimbulkan kedutan.
4. Efek samping obat
Obat-obatan tertentu, seperti diuretik, kortikosteroid, dan estrogen, bisa menimbulkan efek samping otot kedutan.
5. Penyakit saraf dan otot
Pada kondisi serius, penyakit saraf dan gangguan otot tertentu bisa menyebabkan kedutan. Berikut adalah beberapa kondisi medis yang bisa menjadi penyebabnya.
- Amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
- Muscular dystrophy.
- Multiple sclerosis.
- Penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer.
- Atrofi otot.
- Neuropati atau kerusakan saraf yang mengarah ke otot.
- Cedera kepala atau tulang belakang.
Cara Mengatasi dan Pencegahan
Cara mengatasi kondisi ini bergantung pada kondisi yang menyebabkannya. Misalnya, karena efek samping obat-obatan, konsultasikan dengan dokter untuk mengganti obat atau mengurangi dosisnya. Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat.