Olahraga lari dan bersepeda masih memiliki banyak peminat. Namun, sayangnya jika tidak melakukannya dengan berhati-hati atau tidak melakukan peregangan sebelum olahraga, justru olahraga jenis ini lebih berisiko terhadap ancaman nyeri lutut.
Ada berbagai jenis nyeri lutut dan beragam pula penyebabnya. Tapi yang paling memiliki risiko timggi adalah para penggemar olahraga triatlon. Karena pada dasarnya mereka menggunakan lutut dengan sangat luar biasa pada aktivitasnya, mulai dari berlari, bersepeda, hingga berenang.
Munculnya rasa nyeri sering kali tanpa sebab yang spesifik. Namun jika sudah menyerang akan membutuhkan waktu yang lama untuk masa pemulihan. Pasalnya, gerakkan berulang yang pada ketiga olah raga tersebut menyebabkan overuse injury atau cedera karena terlalu banyak digunakan.
Melakukan istirahat bisa memulihkan sejenak, namun jika tanpa mendapatkan penanganan ytang tepat pada area penyebab rasa nyeri, khawatir suatu ketika nyeri tersebut bisa muncul lagi.
Dengan teknologi terdepan untuk memeriksa dan menentukan diagnosisnya, lalu berbagai metode minimaly invasif lokasi nyeri, sedikitnya pasien hanya perlu menjalani tindakan yang berlangsung hanya beberapa menit saja untuk mencapai kesembuhan.
Daftar Isi
Olahraga lari jadi penyebab nyeri lutut akibta oversue
Berikut dua jenis nyeri lutut karena overuse dan bagaimana pencegahannya dan cara menanganinya:
1. Sindroma Iliotibial Band
Pada nyeri ini keluhan yang muncul biasanya adalah rasa nyeri yang menusuk pada bagian luar lutut. Biasanya nyeri ini akan muncul dan paling terasa saat lutut bergerak ketika kaki menginjak pedal sepeda. Penanganan nyeri mungkin akan termasuk juga istirahat cukup dengan kompres dingin pada bagian lutut untuk mencegah inflamasi atau peradangan.
2. Runner’s Knee (Sindroma Nyeri Patellofemoral)
Runner’s Knee juga di kategorikan sebagai nyeri pada bagian belakang atau sekitar tempurung lutut atau patella. Nyeri ini paling sering muncul saat gerakan memanjat, naik tangga, squat atau saat aktivitas seperti olahraga lari dan bersepeda.
Ada dugaan, terjadinya cedera merupakan hasil dari peningkatan tekanan pada sendi patellofemoral karena kombinasi berbagai aktivitas tersebut. Ketidakseimbangan otot quadriceps dan ketegangan iliotibial band.
Penanganan untuk nyeri ini sangat beragam, tapi yang paling mudah adalah beristirahat dan mengurangi aktivitas yang bisa membuat lutut lebih tegang.
Obat-obatan nonsteroid antinyeri bisa meringankan sementara. Tapi bukan untuk jangka panjang. Pemijatan dengan rolling foam untuk merilekskan diselingi dengan latihan kekuatan otot-otot ini untuk menyeimbangkan dalam jangka panjang
FAQ: Olahraga Lari dan Sepeda Berisiko Alami Nyeri Lutut
Dibandingkan dengan lari, bersepeda termasuk olahraga berdampak rendah yang memberikan tekanan lebih sedikit pada lutut dan sendi lainnya. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki riwayat nyeri lutut, bersepeda dapat menjadi alternatif yang lebih aman dibandingkan lari atau olahraga dengan gerakan melompat. Selain itu, bersepeda juga membantu memperkuat otot-otot sekitar lutut yang berfungsi sebagai penopang sendi.
Nyeri lutut setelah jogging umumnya terjadi akibat olahraga berlebihan tanpa istirahat yang cukup. Aktivitas yang terlalu intens dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada lutut. Rasa nyeri biasanya lebih terasa saat menuruni tangga atau berjalan di permukaan yang menurun karena tekanan pada sendi lutut meningkat.
Lutut sakit saat berlari bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Cedera akibat gerakan tiba-tiba, seperti robekan meniskus yang terjadi ketika lutut diputar secara mendadak.
Peradangan pada sendi, yang bisa terjadi akibat gesekan berulang pada lutut selama aktivitas fisik.
Penggunaan lutut secara berlebihan, terutama pada pelari yang sering berlatih dengan intensitas tinggi tanpa pemanasan atau istirahat yang cukup.
Untuk mencegah nyeri lutut akibat olahraga ini, penting untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelahnya. Selain itu, menggunakan teknik yang benar, memilih sepatu yang sesuai, dan memperkuat otot-otot sekitar lutut dengan latihan kekuatan juga dapat membantu mengurangi risiko cedera.