Nyeri lutut kronis adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Penderitanya seringkali mengalami keterbatasan fisik dan aktivitas sehari-hari akibat rasa sakit yang tak tertahankan dan berkepanjangan. Salah satu metode yang semakin mendapatkan perhatian dalam pengobatan nyeri lutut kronis adalah radiofrekuensi ablasi. Sebelum membahas lebih lanjut tentang radiofrekuensi ablasi, ketahui dulu yuk apa penyebab nyeri lutut kronis.
Daftar Isi
Apa Penyebabnya?
Rasa nyeri pada lutut yang berkepanjangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa kemungkinan penyebabnya meliputi:
- Cedera: Cedera pada ligamen, kartilago, atau tulang di sekitar lutut bisa menyebabkan nyeri kronis. Contoh cedera termasuk robekan ligamen, kerusakan pada kartilago lutut (seperti osteoartritis), atau patah tulang.
- Osteoarthritis: Kondisi yang terjadi akibat kerusakan atau penipisan pada tulang rawan di lutut akibat proses penuaan dan kondisi medis lainnya, sehingga menyebabkan peradangan serta nyeri kronis.
- Rheumatoid Arthritis: Radang sendi ini adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sendi dan jaringan lainnya. Rheumatoid Arthritis sering menyebabkan peradangan sendi yang kronis dan rasa nyeri tak tertahankan.
- Cedera Berulang: Aktivitas fisik yang berulang seperti lari jarak jauh atau aktivitas olahraga tertentu dapat menyebabkan overuse atau cedera berulang pada lutut, yang akhirnya bisa menyebabkan nyeri kronis.
- Berat Badan Berlebihan: Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan ekstra pada lutut, yang bisa menyebabkan nyeri dan peradangan
- Faktor Usia: Proses penuaan alami dapat mengakibatkan kerusakan pada sendi dan jaringan lunak di sekitar lutut, sehingga bisa menyebabkan rasa sakit berkepanjangan yang sangat menyiksa.
Apa itu Radiofrekuensi Ablasi?
Radiofrekuensi ablasi adalah prosedur medis yang memanfaatkan penggunaan energi frekuensi tinggi dalam bentuk gelombang radio, untuk menghancurkan atau merusak jaringan yang menyebabkan rasa sakit. Pada kasus nyeri lutut kronis, penggunaan prosedur ini bertujuan untuk meredakan rasa sakit dengan menghancurkan saraf-saraf kecil yang bertanggung jawab atas nyeri di daerah tersebut.
Bagaimana Radiofrekuensi Ablasi Bekerja?
Berikut cara kerja radiofrekuensi ablasi dalam penanganan sakit lutut:
- Pemetaan dan Pemandu Gambar: Sebelum prosedur, dokter akan menggunakan alat pencitraan seperti fluoroskopi (sinar-X waktu-nyata) untuk memetakan area yang tepat di sekitar lutut. Ini membantu dokter memandu jarum ke area yang tepat untuk pengiriman energi radiofrekuensi.
- Anestesi Lokal: Dokter akan memberikan anestesi lokal pada area yang nyeri untuk memastikan pasien merasa nyaman selama prosedur.
- Mengalirkan Gelombang Radiofrekuensi: Setelah area yang menjadi sumber nyeri teridentifikasi, dokter akan memandu jarum ke saraf yang menjadi sumber nyeri. Energi radiofrekuensi kemudian akan dikirim melalui jarum untuk menghancurkan atau merusak saraf tersebut. Ini mengganggu kemampuan saraf untuk mengirimkan sinyal nyeri ke otak.
- Pemantauan dan Evaluasi: Setelah prosedur selesai, pasien akan dipantau dan dievaluasi untuk memastikan efektivitas pengobatan dan memastikan bahwa tidak ada komplikasi yang muncul.
Manfaatnya dalam Mengatasi Nyeri Lutut Kronis
- Mengurangi Nyeri: Tujuan utama dari radiofrekuensi ablasi adalah mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa sakit yang diakibatkan oleh saraf-saraf yang meradang atau rusak di sekitar lutut.
- Efek Kesembuhan: Efek dari radiofrekuensi ablasi dapat berlangsung selama berbulan-bulan hingga lebih dari setahun, tergantung pada individu dan kondisinya. Ini berarti pasien dapat menikmati periode yang lebih lama tanpa nyeri.
- Minimnya Penggunaan Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, penggunaan obat penghilang rasa sakit dapat berkurang setelah menjalani prosedur radiofrekuensi ablasi.
- Pemulihan Cepat: Proses pemulihan setelah prosedur ini cenderung relatif cepat dibandingkan dengan operasi besar lainnya.
Sebelum menjalani Radiofrekuensi Ablasi, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter spesialis kami di Klinik Patella. Dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan secara menyeluruh untuk diagnosis dan pengelolaan gejala secara tepat.
Baca juga: Awas, Nyeri Lutut yang Hilang Timbul Gejala Penyakit Kronis!
Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari
FAQ tentang Radiofrekuensi Ablasi untuk Nyeri Lutut Kronis
Nyeri lutut kronis umumnya disebabkan oleh berbagai faktor seperti penuaan, cedera, atau tekanan berulang pada sendi lutut. Beberapa kondisi yang sering memicu nyeri kronis termasuk ligamen yang tegang, robekan tulang rawan, tendonitis, serta osteoarthritis. Jika nyeri tidak kunjung membaik, sebaiknya lakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pastinya.
Nyeri lutut yang berkepanjangan bisa disebabkan oleh cedera yang tidak sembuh total, tekanan berlebih akibat kelebihan berat badan, atau kondisi medis seperti osteoarthritis, osteoporosis, dan penyakit metabolik lainnya seperti rematik. Jika nyeri terus berlanjut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang sesuai.
Metode RICE (Rest/Istirahat, Ice/Kompres Dingin, Compression/Pembebatan, dan Elevation/Peninggian) sering digunakan untuk mengatasi nyeri lutut akut. Namun, untuk nyeri kronis, terapi yang lebih berkelanjutan seperti latihan fisik, fisioterapi, dan prosedur medis seperti radiofrekuensi ablasi dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mobilitas lutut.
Osteoarthritis merupakan kondisi degeneratif yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi gejalanya dapat dikelola. Penanganannya meliputi penggunaan obat antiinflamasi, terapi fisik, olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal. Dalam beberapa kasus, prosedur medis seperti radiofrekuensi ablasi atau bahkan operasi bisa menjadi pilihan untuk mengurangi nyeri yang berkepanjangan.
Beberapa cara yang dapat membantu meredakan nyeri lutut meliputi:
Kompres Dingin: Dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri setelah aktivitas fisik.
Fisioterapi: Latihan khusus yang bertujuan memperkuat otot di sekitar lutut agar lebih stabil.
Istirahat: Hindari aktivitas berlebihan yang dapat memperburuk kondisi lutut.
Obat Pereda Nyeri: Seperti NSAID (Ibuprofen, Naproxen) untuk mengurangi peradangan.
Radiofrekuensi Ablasi: Sebuah prosedur medis yang bertujuan menghambat sinyal nyeri dari saraf di sekitar lutut, sehingga memberikan efek pengurangan rasa sakit dalam jangka waktu yang lebih lama.