Nyeri lutut merupakan keluhan yang sering ditemui dan sebaiknya jangan dianggap remeh, karena bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu. Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan pada struktur lutut, seperti tulang, ligamen,tendon maupun bantalan sendi. Ketika mengalami sakit lutut, apalagi jika sudah berlangsung cukup lama, maka sebaiknya segera periksakan diri ke Klinik Patella. Klinik Patella memiliki dokter spesialis handal dan metode pengobatan terkini tanpa operasi yang akan membantu mengatasi masalah pada lutut dan sendi Anda.
Daftar Isi
Berbagai Kondisi Penyebab Nyeri Lutut
Beberapa kondisi dapat menyebabkan keluhan nyeri lutut, seperti:
- Patah tulang atau fraktur: Terjadi karena cedera berolahraga atau kecelakaan. Biasanya kondisi ini ditandai dengan rasa sakit pada lutut, pembengkakan, ataupun muncul kemerahan di area lutut yang fraktur.
- Meniskus robek: Terjadi ketika bantalan sendi mengalami luka atau robek sehingga mobilitas terganggu karena lutut terasa sakit ketika digerakkan.
- Cedera ligamen: Biasanya terjadi pada atlet akibat cedera. Gejalanya bisa berupa lutut bengkak, muncul bunyi berderak dari lutut, dan sendi terasa longgar.
- Osteoarthritis lutut: Peradangan sendi kronis pada lutut akibat penipisan tulang rawan karena proses penuaan.
- Bursitis: Peradangan pada bursa, yakni pelumas dan bantalan di sekitar sendi. Bursitis bisa menimbulkan nyeri dan bengkak yang bisa membatasi pergerakan sendi.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Gejala yang muncul berbeda dan tergantung dari penyebab dan tingkat keparahan nyeri. Jika mengalaminya, Anda mungkin akan merasakan nyeri ringan hingga nyeri hebat pada lutut. Apalagi jika menggunakannya secara berlebihan, maka rasa sakitnya bisa semakin parah.
Nyeri lutut yang tidak segera tertangani juga dapat menyebabkan ketidakstabilan dan kelemahan pada otot dan sendi lutut. Gejala lainnya, bisa mencakup rasa kaku, muncul bunyi gemeretak, sendi terasa seperti terkunci, dan kesulitan saat akan meluruskan lutut.
Baca juga: Ketahui Penyebab dan Gejala Nyeri Lutut yang Harus Diwaspadai
Cara Redakan Nyeri Lutut dengan Metode PRICE
Untuk mengatasi rasa sakit pada lutut, cobalah metode PRICE yang mudah untuk Anda lakukan di rumah.
- Protect: Lindungi lutut dari benturan dan hindari melakukan aktivitas berat yang membebani lutut
- Rest: Istirahatkan lutut dari kegiatan berlebihan selama beberapa waktu agar sampai nyerinya membaik
- Ice: Kompres dengan bantalan dingin untuk menurunkan suhu di sekitar jaringan yang mengalami cedera sehingga bisa mengurangi nyeri dan pembengkakan
- Compress: Berikan tekanan pada lutut bersamaan dengan mengompres dingin
- Elevate: Meninggikan bagian yang cedera melebihi ketinggian jantung. Tujuannya yaitu untuk membantu mendorong cairan keluar dari bagian yang mengalami pembengkakan.
Untuk membantu meredakan sakitnya, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri. Namun, jika tak juga membaik dan lutut semakin meradang atau membengkak, maka segeralah ke dokter.
Anda bisa mengunjungi Klinik Patella sebagai Pusat Pengobatan Nyeri Lutut dan Sendi. Kami berlokasi di Mampang dan SMC Jakarta Pluit. Patella memiliki dokter spesialis yang handal dan berpengalaman serta metode terkini untuk menangani semua masalah lutut dan sendi.
Yuk, konsultasi sekarang dengan dokter kami untuk keluhan nyeri lutut Anda! Silakan hubungi Assistance Center Patella di nomor 021-7919-6999 atau chat kami melalui whatsapp di 0811-1443-599.
(FAQ) tentang Nyeri Lutut dan Cara Mengatasinya
Selain disebabkan oleh cedera, nyeri lutut juga bisa menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu, seperti:
Osteoarthritis, yaitu peradangan sendi akibat penipisan tulang rawan seiring bertambahnya usia.
Rheumatoid arthritis, penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi.
Asam urat (gout), yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di sendi lutut, menyebabkan nyeri dan pembengkakan.
Jika nyeri lutut terjadi secara terus-menerus atau disertai pembengkakan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Jika Anda mengalami nyeri lutut, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakannya:
Istirahatkan lutut dan hindari aktivitas yang memberikan tekanan berlebih.
Kompres dengan es selama 15–20 menit untuk mengurangi pembengkakan.
Gunakan perban elastis guna memberikan tekanan ringan dan menstabilkan lutut.
Posisikan lutut lebih tinggi dengan bantal untuk membantu mengurangi peradangan.
Konsumsi obat pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen, jika diperlukan.
Jika nyeri tidak membaik setelah perawatan awal, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Nyeri lutut yang muncul dan menghilang bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Cedera ligamen atau meniskus robek, yang menyebabkan nyeri saat bergerak namun membaik saat istirahat.
Peradangan akibat arthritis, seperti osteoarthritis atau rheumatoid arthritis, yang dapat memburuk pada waktu tertentu, misalnya di pagi hari atau setelah aktivitas berat.
Penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang menyebabkan nyeri mendadak dan mereda setelah beberapa waktu.
Jika nyeri lutut terus berulang atau semakin parah, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Beberapa jenis makanan dapat memperburuk peradangan dan meningkatkan risiko nyeri lutut, di antaranya:
Makanan tinggi gula, seperti minuman bersoda dan permen.
Makanan olahan dan cepat saji, yang mengandung lemak trans dan pengawet.
Daging merah, yang dapat meningkatkan risiko peradangan pada sendi.
Produk susu tinggi lemak, yang dalam beberapa kasus dapat memperburuk nyeri sendi.
Makanan yang digoreng, yang mengandung lemak tidak sehat.
Gluten dan karbohidrat olahan, seperti roti putih dan pasta, yang dapat memicu peradangan pada tubuh.
Minuman beralkohol dan berkafein, yang dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan peradangan tubuh.
Makanan tinggi garam, yang dapat meningkatkan retensi cairan dan menyebabkan pembengkakan pada sendi.
Jika Anda sering mengalami nyeri lutut, sebaiknya batasi konsumsi makanan yang dapat memicu peradangan, seperti:
Gula olahan yang terdapat pada makanan manis dan minuman kemasan.
Daging olahan dan daging merah, yang dapat meningkatkan risiko peradangan sendi.
Produk susu tinggi lemak, yang dalam beberapa kasus dapat memperparah nyeri lutut.
Lemak trans, yang sering ditemukan dalam makanan cepat saji dan camilan kemasan.
Makanan tinggi sodium, yang dapat menyebabkan retensi cairan dan memperparah pembengkakan sendi.
Alkohol, yang dapat memicu peradangan dan memperburuk nyeri lutut.
Untuk menjaga kesehatan sendi, sebaiknya konsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3, vitamin D, dan antioksidan alami.