Radiofrekuensi ablasi (RFA) merupakan sebuah prosedur bedah minimal yang tujuannya untuk menghambat serabut saraf yang membawa sinyal rasa sakit kepada otak. Teknologi ini dapat mengatasi masalah nyeri dalam jangka panjang, misalnya nyeri pinggang bawah, leher, dan juga arthritis sendi.
Jika kamu mengalami nyeri berulang, kemndian sebelumnya pernah melakukan terapi nerve block dan memberikan hasil baik. Nah, radiofrekuensi ablasi bisa jadi solusi penghilang nyeri kronik yang kamu alami dalam jangka panjang.
Daftar Isi
Apa itu radiofrekuensi ablasi itu?
Radiofrequency ablation atau rhizotomy merupakan prosedur minimally invasive non-bedah yang menggunakan tenaga panas untuk mengurangi atau menghentikan transmisi rasa sakit ke otak. Gelombang radiofrekuensinya akan membakar serabut saraf yang menyebabkan rasa nyeri tersebut, atau menghilangkan transmisi sinyal rasa sakit ke otak.
Umumnya, menggunakan prosedur ini untuk mengatasi nyeri kronik dan kondisi kesehatan lain seperti arthritis pada tulang belakang, spondilosis dan sacroilitis. Namun, teknologin ini juga bisa untuk kasus nyeri leher, punggung, lutut, pinggul, dan nyeri syaraf tepi.
Apa saja keunggulan menggunakan RFA?
Ada beberapa keuntungan terapi yang bisa pasien dapatkan dengan RFA ini, antara lain:
1. Terapi nonbedah
3. Proses pemulihan pasca-tindakan singkat
4. Membantu mengurangi ketergantungan konsumsi obat penghilang nyeri
5. Membantu meningkatkan fungsi fisik pasien
6. Pasca-tindakan bisa langsung bekerja atau aktivitas seperti biasa
Siapa saja yang bisa melakukan tindakan RFA?
RFA merupakan tindakan medis atau opsi terapi bagi pasien nyeri kronik, yang sebelumnya pernah mendapatkan terapi obat nyeri atau pernah melakukan terapi blok injeksi. Prosedur ini dilakukan oleh dokter melalui alat bantuan fluoroscopic atau panduan X-ray. Tindakan ini tidak disarankan untuk orang dengan penyakit infeksi, peremouan hamil, atau gangguan sistem pembekuan darah.
Tindakan ini umumnya dilakukan oleh dokter berpengalaman baik dokter spesialis rehabilitasi medik (SpKFR), dokter spesialis radiologi (SpRad), spesialis anastesi (SpAn). Selai itu juga bisa dilakukan oleh dokter spesialis bedah )(Sp.BS) dan spesialis saraf (Sp.S)
Apa saja persiapan sebelum tindakan?
Ada beberapa persiapan yang harus pasien lakukan sebelum tindakan RFA. Dokter umumnya akan melihat riwayat kesehatan pasien, tidak menutup kemungkinan dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan radiologi dulu untuk menentukan tititk mana yang terbaik melakukan tindakan ini.
Pasien yang sebelumnya menggunakan terapi aspirin atau pengencer darah lain akan dokter minta untuk berhenti mengonsumsinya terlebih dahulu, beberapa hari sebelum tindakan.
Tindakan radiofrekuensi ablasi merupakan tindakan yang minimal, sehingga pasien bisa langsung pulang pasca-tindakan. Penting bagi pasien yang akan melakukan tindak ini, kami sarankan untuk tidak membawa kendaraan sendirian. Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi.