Tendon Achilles adalah jaringan yang menghubungkan tulang tumit dengan otot betis (otot gastrocnemius dan soleus) dan merupakan tendon terbesar dalam tubuh manusia. Letaknya yaitu di bagian belakang pergelangan kaki dan di atas tumit. Lantas, apa saja fungsi tendon achilles? Simak penjelasannya.
Daftar Isi
Fungsi Tendon Achilles
Kelenturan dan kekuatan pada tendon Achilles, berperan penting dalam membantu manusia untuk menggerakkan kaki, seperti berjalan, berlari, dan melompat. Ketika otot betis berkontraksi, maka tendon akan menarik tulang tumit yang membuat posisi kaki mengarah ke bawah seperti berjinjit (plantarfleksi).
Dengan peran pentingnya tersebut, tendon Achilles menanggung banyak sekali tekanan. Untuk aktivitas berjalan saja, tendon ini bisa menanggung beban hingga 125 persen dari berat tubuh, apalagi jika melakukan olahraga atau aktivitas berat lainnya, seperti berlari.
Baca juga: Mengenal Tendinitis Achilles dan Penanganannya
Jenis Cedera Tendon Achilles
Ada dua jenis cedera pada tendon Achilles, yaitu:
- Ruptur akut: Terjadinya robek sebagian atau seluruhnya akibat tendon yang meregang terlalu berlebihan
- Tendinopati Achilles: Kondisi nyeri kronis yang menyebabkan degenerasi Achilles akibat sejumlah robekan yang sangat kecil (tendinosis)
Cedera tendon Achilles adalah cedera yang memiliki tingkat keparahan ringan hingga sedang. Gejala yang muncul bisa berupa rasa nyeri seperti terbakar dan kekakuan pada bagian kaki. Gejala yang dibiarkan lama kelamaan bisa membuat Anda kesulitan untuk berjalan.
Pencegahan Cedera Tendon Achilles
Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah cedera tendon Achilles, antara lain:
- Cobalah untuk meregangkan betis dengan cara yang benar dan jangan menariknya secara berlebihan
- Kurangi berlari dengan menanjak
- Kuatkan betis dengan olahraga yang tepat
- Gunakan sepatu yang sesuai dengan kaki dan penyangga yang tepat
- Berhentilah berolahraga atau beraktivitas jika muncul rasa sakit atau ketegangan di area betis atau tumit
Jika Anda mengalami cedera tendon Achilles, segeralah berkonsultasi dengan dokter kami di Klinik Patella. Dokter akan membantu memberikan diagnosis dan mengelola gejala serta memberikan penanganan cedera yang tepat.
Referensi:
Cleveland Clinic. Achilles Tendon
https://my.clevelandclinic.org/health/body/21927-achilles-tendon
Mayo Clinic. Achilles Tendon Rupture.
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achilles-tendon-rupture/symptoms-causes/syc-20353234
Pertanyaan seputar Fungsi dan Cedera Tendon Achilles
Tendon Achilles adalah tendon terbesar dan terkuat dalam tubuh, yang berfungsi menghubungkan otot betis (gastrocnemius dan soleus) dengan tulang tumit (kalkaneus). Tendon ini berperan penting dalam berbagai gerakan kaki, seperti berjalan, berlari, melompat, serta berdiri dengan ujung jari kaki (plantarfleksi).
Jika cedera tendon Achilles masih dalam tahap ringan, biasanya bisa sembuh dengan sendirinya melalui istirahat, terapi kompres es, serta latihan peregangan ringan. Namun, untuk cedera yang lebih serius seperti ruptur atau robekan sebagian, perlu dilakukan perawatan medis, baik melalui terapi fisik maupun tindakan medis lainnya. Jika tidak ditangani dengan baik, cedera ini dapat menyebabkan nyeri kronis dan mengganggu mobilitas.
Tendon Achilles terletak di bagian belakang pergelangan kaki, menghubungkan otot betis dengan tulang tumit. Karena fungsinya yang vital dalam mendukung berbagai gerakan kaki, tendon ini sering kali menanggung tekanan besar, terutama saat melakukan aktivitas berat seperti berlari atau melompat.
Jika tendon Achilles mengalami ruptur atau putus, seseorang akan merasakan nyeri hebat di bagian belakang pergelangan kaki, pembengkakan di area tumit, serta kesulitan berdiri atau berjalan. Dalam beberapa kasus, penderita mungkin juga mendengar suara seperti letupan saat cedera terjadi. Penanganan untuk kondisi ini bisa meliputi terapi fisik hingga tindakan operasi, tergantung pada tingkat keparahannya.
Nyeri pada tendon Achilles umumnya disebabkan oleh aktivitas fisik yang berlebihan, terutama pada olahraga yang membutuhkan gerakan melompat atau lari cepat, seperti basket, sepak bola, atau tenis. Cedera juga dapat terjadi akibat kurangnya pemanasan sebelum olahraga, penggunaan sepatu yang tidak mendukung, atau tekanan berulang yang menyebabkan peradangan pada tendon.