Lutut terasa nyeri saat naik tangga adalah keluhan umum yang dapat mempengaruhi berbagai kelompok usia, khususnya pada usia lanjut. Anda mungkin akan merasa sangat kesakitan atau aktivitas sederhana seperti naik tangga bisa terasa sangat menyulitkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui apa penyebab dan cara mengatasinya agar kondisi tidak semakin memburuk.
Daftar Isi
Penyebab Nyeri Lutut Saat Naik Tangga
Ada beberapa penyebab nyeri lutut saat naik tangga yang sebaiknya Anda waspadai, yaitu:
Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah salah satu penyebab umum nyeri lutut saat naik tangga. Ini adalah kondisi degeneratif di mana lapisan tulang rawan yang melapisi ujung tulang di lutut mulai rusak. Saat seseorang menaiki tangga, tekanan pada lutut meningkat, dan tulang rawan yang rusak tidak dapat memberikan perlindungan yang cukup. Hal ini dapat menimbulkan gesekan dan rasa nyeri.
Cedera dan Peradangan
Cedera pada lutut, seperti robeknya ligamen atau menegangnya otot, dapat menyebabkan peradangan dan nyeri saat bergerak, termasuk saat meniti tangga. Peradangan pada sendi lutut dapat membatasi gerakan dan menyebabkan rasa tidak nyaman saat digunakan.
Berat Badan Berlebih
Berat badan berlebih dapat memberikan beban ekstra pada sendi-sendi, termasuk lutut. Saat naik tangga, beban tersebut dapat meningkat secara signifikan. Akibatnya, lutut harus menanggung tekanan yang lebih besar, yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
Postur yang Salah
Postur yang tidak tepat saat naik tangga dapat menyebabkan peningkatan stres pada lutut. Bila seseorang tidak menggunakan teknik yang benar saat naik tangga, hal ini dapat menyebabkan tekanan tidak merata pada sendi lutut dan akhirnya menyebabkan nyeri.
Kondisi Medis Lainnya
Beberapa kondisi medis seperti rheumatoid arthritis, infeksi, atau kondisi inflamasi lainnya dapat memicu peradangan pada sendi lutut, yang pada gilirannya dapat menyebabkan nyeri saat menaiki tangga.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Salah satu pengobatan yang efektif untuk mengatasi nyeri lutut yaitu dengan prosedur radiofrekuensi ablasi.
Radiofrekuensi ablasi adalah prosedur medis yang menggunakan energi listrik berfrekuensi tinggi untuk menghancurkan atau menonaktifkan jalur saraf yang menyebabkan nyeri. Prosedur ini menggunakan elektroda yang ditempatkan di dekat saraf yang menjadi sumber nyeri. Kemudian energi listrik berfrekuensi tinggi kemudian diarahkan ke elektroda untuk menghasilkan panas, yang dapat menghancurkan saraf atau mengganggu sinyal nyeri yang diteruskan ke otak.
Manfaat Radiofrekuensi Ablasi dalam Penanganan Nyeri Lutut
Radiofrekuensi ablasi merupakan salah satu pilihan pengobatan terbaik untuk mengatasi sakit lutut dengan berbagai manfaat yang bisa Anda dapatkan.
- Meredakan Nyeri: Metode ini dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan nyeri lutut kronis dengan mengganggu sinyal nyeri yang dikirimkan ke otak.
- Meningkatkan Kualitas Hidup: Dengan meredakan nyeri, pasien dapat mengembalikan mobilitas dan kualitas hidup yang lebih baik. Aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berlari, dan berolahraga dapat menjadi lebih mungkin dilakukan.
- Alternatif non-bedah: Radiofrekuensi ablasi adalah alternatif non-bedah untuk mengatasi nyeri lutut kronis, yang dapat mengurangi risiko dan pemulihan pasca operasi.
- Durasi Efek yang Bervariasi: Efek penghilangan nyeri dapat berlangsung selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun, tergantung pada kondisi pasien. Jika efeknya mereda, Anda dapat mengulang prosedur.
Apabila Anda memiliki keluhan nyeri lutut yang tak kunjung membaik, maka berkonsultasilah dengan dokter terpercaya kami di Lamina. Dokter akan membantu mendiagnosa penyakit melalui sejumlah pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat. Untuk membuat janji temu dengan dokter, Anda bisa menghubungi nomor 021-2237-9999 atau chat melalui whatsapp ke 0811 8124 2022.
Baca juga: Waspada Gejala Osteoarthritis yang Bisa Sebabkan Nyeri Saat Berjalan
Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari
Frequently Asked Questions (FAQ)
Nyeri lutut saat menaiki tangga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Postur yang salah, di mana lutut mendapatkan tekanan tidak merata akibat teknik naik tangga yang kurang tepat.
Osteoarthritis, kondisi degeneratif yang menyebabkan kerusakan pada tulang rawan lutut, sehingga meningkatkan gesekan saat bergerak.
Cedera lutut, seperti robekan ligamen atau meniskus yang mengakibatkan peradangan dan nyeri saat digunakan.
Berat badan berlebih, yang menambah tekanan ekstra pada sendi lutut saat menaiki tangga.
Kondisi medis lainnya, seperti rheumatoid arthritis atau peradangan sendi yang menyebabkan ketidaknyamanan saat bergerak.
Beberapa metode yang dapat membantu meredakan nyeri sendi lutut antara lain:
Mengonsumsi obat antiinflamasi, seperti ibuprofen atau OAINS, sesuai dengan anjuran dokter.
Mengistirahatkan lutut untuk mengurangi tekanan berlebih pada sendi yang mengalami peradangan.
Meninggikan lutut saat beristirahat, dengan menggunakan bantal sebagai ganjalan untuk mengurangi pembengkakan.
Menggunakan kompres dingin, guna membantu meredakan peradangan dan nyeri akut pada sendi lutut.
Melakukan peregangan atau latihan ringan, untuk meningkatkan fleksibilitas dan memperkuat otot di sekitar lutut.
Jika metode di atas tidak memberikan perbaikan yang signifikan, terapi medis seperti Radiofrekuensi Ablasi (RFA) dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi nyeri lutut kronis.
Beberapa vitamin dan mineral yang dapat membantu menjaga kesehatan lutut dan mengurangi peradangan meliputi:
Vitamin C, berperan dalam produksi kolagen untuk mendukung kesehatan tulang rawan.
Vitamin D, penting untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang.
Vitamin E, memiliki sifat antioksidan yang membantu mengurangi peradangan sendi.
Vitamin K2, membantu menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko kerusakan sendi.
Omega-3, dikenal memiliki efek antiinflamasi yang dapat membantu meredakan nyeri sendi.
Magnesium, mendukung relaksasi otot dan fungsi saraf yang optimal.
Vitamin B kompleks, yang membantu meningkatkan metabolisme sel dan regenerasi jaringan di sekitar sendi.
Kombinasi nutrisi yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan lutut dan mengurangi risiko nyeri akibat peradangan atau degenerasi sendi.