Pernahkah Anda mengalami lutut berbunyi saat ditekuk atau saat sedang berjalan? Ketika melakukan aktivitas tertentu, mungkin lutut tiba-tiba mengeluarkan bunyi gemeretak, krek, atau pop. Dalam istilah medis, bunyi tersebut disebut dengan krepitasi (crepitus). Salah satu hal yang sering menyebabkan kondisi ini adalah osteoarthritis atau radang sendi kronis pada lutut. Meski demikian, ada berbagai penyebab lainnya yang juga bisa mengakibatkan lutut berbunyi. Apa saja? Yuk, baca lebih lanjut di sini!
Daftar Isi
Faktor Penyebab
Mengutip laman Healthline, krepitus yang terjadi pada lutut berbeda dengan krepitus pada paru-paru, yang bisa mengindikasikan adanya gangguan pernafasan.
Bunyi yang terjadi pada lutut ini dapat terjadi karena berbagai hal,antara lain:
Gelembung gas
Seiring waktu, gas dapat bertumpuk di area sekitar persendian lutut. Gas ini kemudian membentuk gelembung-gelembung kecil pada cairan sinovial. Sehingga saat Anda menekuk atau menggerakkan lutut, sebagian gelembung tersebut pecah dan mengeluarkan bunyi. Hal ini sangat wajar terjadi pada setiap orang semasa hidupnya dan biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri.
Peregangan ligamen
Ligamen dan tendon pada lutut dapat mengalami peregangan saat melewati benjolan kecil bertulang dan hal ini bisa menimbulkan bunyi saat posisi lutut kembali pada posisi awalnya.
Instabilitas patellofemoral
Struktur tubuh masing-masing orang berbeda. Jaringan dan komponen yang membentuk lutut juga berbeda, entah itu dari bawaan lahir atau akibat pertambahan usia, cedera atau aktivitas lainnya. Lutut Anda mungkin lebih fleksibel dari orang lainnya, misalnya tempurung lutut yang lebih mudah bergeser.
Kondisi inilah yang pada akhirnya menyebabkan lutut seseorang menjadi sering berbunyi daripada yang lainnya.
Cedera
Krepitus juga dapat terjadi akibat cedera. Apabila Anda terjatuh dan lutut terkena benturan keras, maka bisa menyebabkan kerusakan pada tempurung lutut dan jaringan lainnya pada persendian.
Krepitus juga bisa menjadi tanda dari berbagai masalah lutut, seperti meniskus robek, sindrom patellofemoral (lutut pelari), atau chondromalacia patella (kerusakan di bawah lapisan tulang rawan yang melindungi tempurung lutut).
Arthritis
Salah satu jenis arthritis yang paling sering terjadi yaitu osteoarthritis (OA). Kondisi ini dapat terjadi pada segala usia, meski umumnya menyerang orang yang berusia lanjut di atas 50 tahun.
OA juga dikenal dengan “wear and tear” arthritis, dan menyerang persendian yang paling sering kita gunakan yaitu lutut. Kondisi ini menyebabkan inflamasi dan rasa nyeri yang dapat menimbulkan bunyi pada sendi lutut.
Baca juga: Lutut Sakit Saat Ditekuk dan Diluruskan, Ternyata Ini Penyebabnya!
Cara Mengatasi Lutut Berbunyi
Krepitus biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan khusus. Namun demikian, apabila ketika lutut berbunyi disertai dengan gejala lainnya seperti timbul nyeri maka segeralah ke dokter. Dokter biasanya akan memberikan penanganan nyeri lutut tergantung dari apa penyebabnya.
Apabila ternyata Anda terkena osteoarthritis, dokter akan merekomendasikan sejumlah pengobatan, misalnya dengan terapi injeksi intra artikular.
Injeksi intra artikular atau injeksi sendi adalah salah satu terapi untuk membantu mengobati nyeri sendi lutut karena kondisi tertentu, seperti radang sendi. Terapi ini dapat meringankan rasa nyeri serta mengurangi inflamasi atau peradangan pada area lutut yang terkena.
Berikut adalah beberapa terapi injeksi yang mungkin akan dokter rekomendasikan untuk pengobatan nyeri lutut di Klinik Patella:
Injeksi kortikosteroid
Terapi injeksi ini berfungsi untuk mengatasi nyeri dan peradangan pada lutut yang disertai pembengkakan atau penumpukan cairan di lutut. Meski demikian, tidak semua penanganan nyeri lutut bisa menggunakan terapi ini. Kortikosteroid bekerja dengan sangat cepat biasanya dalam 24-48 jam Anda akan merasakan efeknya, sehingga cocok untuk penderita osteoarthritis atau rheumatoid arthritis. Efek dari kortikosteroid juga bertahan hingga beberapa bulan dan jika gejala kambuh, Anda bisa mengulang terapi kembali.
Viskosuplementasi
Viskosuplementasi adalah terapi injeksi dengan memasukkan asam hyaluronat (HA) ke dalam sendi lutut untuk menambah cairan pelumas alami pada sendi lutut. Manfaatnya yaitu meredakan nyeri, mengurangi peradangan dan pembengkakan, memperlambat degenerasi tulang dan tulang rawan.
Injeksi PRP
Platelet-rich plasma adalah terapi yang memiliki prinsip kerja regenerasi. PRP mengandung faktor pertumbuhan (growth factor) dan protein lain yang berfunggsi untuk merangsang atau menstimulasi terjadinya regenerasi dan perbaikan jaringan yang rusak pada lutut. Dengan terapi ini, rasa nyeri yang pasien alami akan berkurang, memperlambat perburukan OA, serta meningkatkan produksi cairan lubrikasi secara alami pada sendi.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai nyeri lutut dan penanganannya, silakan menghubungi Assistance Center kami di Klinik Patella pada nomor yang tertera. Anda akan diarahkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis Patella untuk mengatasi semua masalah pada lutut.
Yuk, chat sekarang untuk penanganan nyeri lutut yang tepat! Patella berlokasi di Lamina Pain and Spine Center, Mampang dan SMC Jakarta di Gedung Amanyaak Pluit