Lutut yang tiba-tiba atau sering berbunyi saat beraktivitas tentu menimbulkan rasa kekhawatiran. Bunyi ini bisa berupa “klik,” atau “krek’ ketika lutut digerakkan. Meski sering kali tidak berbahaya, lutut berbunyi bisa menjadi tanda adanya masalah pada persendian. Nah, apa penyebab dan bagaimana mengatasinya? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Daftar Isi
Penyebab Lutut Berbunyi
Photo from Freepik
Berbagai faktor dapat menyebabkan lutut berbunyi, antara lain:
Gelembung Gas
Gelembung gas yang terbentuk dalam cairan sinovial sendi lutut dapat menyebabkan bunyi “pop” atau “klik” saat bergerak. Cairan sinovial berfungsi sebagai pelumas untuk sendi. Gelembung gas dalam cairan ini bisa meledak saat sendi bergerak, menghasilkan bunyi.
Gesekan Ligamen dan Tendon
Ligamen dan tendon yang melewati sendi lutut dapat bergesekan dengan tulang atau struktur lain, menyebabkan bunyi. Gesekan ini biasanya terjadi ketika ligamen atau tendon mengencang dan kemudian melepaskan, menghasilkan suara seperti “klik”.
Chondromalacia Patella
Kondisi di mana tulang rawan di bawah tempurung lutut mengalami kerusakan. Chondromalacia patella sering menyebabkan bunyi “krepitasi” atau “derak” saat lutut bergerak terutama saat menekuk atau meluruskan lutut.
Osteoarthritis
Penyakit degeneratif sendi yang menyebabkan tulang rawan di lutut menipis dan rusak. Osteoartritis sering menimbulkan gejala nyeri, pembengkakan dan disertai bunyi “krepitasi” karena tulang bergesekan langsung satu sama lain akibat menipisnya tulang rawan.
Penanganan Lutut Berbunyi dengan Injeksi PRP
Apabila lutut berbunyi akibat osteoarthritis, maka metode pengobatan yang tepat adalah dengan injeksi PRP.
Injeksi PRP (Platelet-Rich Plasma) adalah terapi regeneratif yang menggunakan darah dari tubuh sendiri untuk merangsang penyembuhan jaringan. Darah tersebut kemudian diproses untuk memisahkan plasma kaya platelet, lalu disuntikkan kembali ke area lutut yang cedera atau rusak.
Manfaat PRP untuk Nyeri Lutut
- PRP dapat membantu mengurangi peradangan di sendi lutut yang disebabkan oleh kondisi seperti osteoartritis.
- Platelet mengandung faktor pertumbuhan yang merangsang penyembuhan jaringan yang rusak, termasuk tulang rawan dan ligamen.
- Dengan mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan, PRP dapat membantu mengurangi nyeri pada lutut.
Lutut berbunyi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gelembung gas dalam cairan sinovial hingga kondisi medis serius seperti osteoartritis. Injeksi PRP memberikan solusi yang tepat untuk mengurangi peradangan, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi nyeri. Sebagai terapi yang semakin populer, PRP menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk berbagai masalah sendi, termasuk lutut berbunyi.
Bila Anda memiliki masalah dengan sendi lutut, berkonsultasilah dengan dokter spesialis kami di Klinik Patella. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan membantu mengelola gejala dengan penanganan yang tepat. Untuk informasi lebih lanjut dan jika ingin membuat janji konsultasi, silakan hubungi kami melalui chat ke nomor Whatsapp 0811-8124-2022.
***
Feature photo by kirisa99 from Freepik
FAQ: Pertanyaan Seputar Lutut Berbunyi Saat Beraktivitas
Lutut yang berbunyi sering kali disebabkan oleh gesekan antara tulang femur (paha) dan tulang tibia (kering), atau antara tulang tempurung lutut dengan tulang femur. Kondisi ini terjadi akibat pergesekan pada tulang rawan yang seharusnya tidak menimbulkan suara jika dalam keadaan normal. Namun, jika tulang rawan mulai aus atau rusak, seperti pada kasus osteoarthritis, gesekan tersebut dapat menghasilkan bunyi “klik” atau “krek.
Bunyi “krek-krek” pada sendi kaki saat berjalan bisa menjadi tanda adanya masalah pada persendian. Beberapa kemungkinan penyebabnya meliputi radang sendi (arthritis), kerusakan meniskus, sindrom nyeri patellofemoral (PFS), atau peradangan pada tendon. Jika bunyi ini disertai rasa nyeri atau ketidaknyamanan, penting untuk memeriksakan kondisi ini ke dokter spesialis.
stilah “lutut kopong” merujuk pada kondisi di mana lutut mengeluarkan bunyi saat ditekuk, diregangkan, atau digunakan untuk beraktivitas seperti berjalan. Dalam dunia medis, fenomena ini dikenal sebagai krepitus . Bunyi ini biasanya terjadi akibat gesekan antara struktur tulang, tendon, atau ligamen yang tidak normal.
Untuk mengurangi risiko lutut berbunyi “klik,” Anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti:
Melakukan peregangan otot paha bagian depan dan belakang secara rutin.
Meningkatkan intensitas olahraga secara bertahap agar otot dan sendi terbiasa.
Menggunakan sepatu yang nyaman dan sesuai dengan aktivitas.
Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi beban pada lutut.
Langkah-langkah ini dapat membantu menjaga kesehatan sendi lutut dan mengurangi kemungkinan bunyi yang tidak diinginkan.
Jika lutut Anda sering berbunyi, terutama disertai dengan gejala seperti nyeri hebat, pembengkakan, atau rasa lemas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Penanganan dini sangat penting, terutama jika bunyi tersebut muncul setelah cedera atau trauma seperti jatuh. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat, seperti fisioterapi atau metode regeneratif seperti injeksi PRP.