Artikel Terkait

faktor resiko osteoarthritis pekerja fisik dan atlet
faktor resiko osteoarthritis pekerja fisik dan atlet

Faktor Resiko Osteoarthritis Pekerja Fisik dan Atlet: Apa Saja?

hubungan obesitas dengan osteoarthritis
hubungan obesitas dengan osteoarthritis

Adakah Hubungan Obesitas dengan Osteoarthritis?

osteoarthritis lutut pasca menopause
osteoarthritis lutut pasca menopause

Osteoarthritis Lutut Pasca Menopause: Ini Risikonya

kaki lemas tiba tiba
kaki lemas tiba tiba

Kaki Lemas Tiba Tiba: Pahami Penyebabnya Disini!

jenis makanan yang mengandung vitamin d
jenis makanan yang mengandung vitamin d

Cek Disini: Jenis Makanan yang Mengandung Vitamin D

telapak kaki nyeri saat bangun tidur
telapak kaki nyeri saat bangun tidur

Telapak Kaki Nyeri Saat Bangun Tidur: Cek Penyebabnya!

pundak terasa berat
pundak terasa berat

Kenali Penyebab Pundak Terasa Berat dan Solusinya

operasi bantalan lutut
operasi bantalan lutut

Operasi Bantalan Lutut: Kapankah Perlu Dilakukan?

tumit sakit saat berjalan
tumit sakit saat berjalan

Cek Disini: Penyebab Tumit Sakit Saat Berjalan!

telapak kaki sakit saat berjalan
telapak kaki sakit saat berjalan

9 Penyebab Telapak Kaki Sakit Saat Berjalan: Cek Disini!

apakah dislokasi lutut bisa sembuh
apakah dislokasi lutut bisa sembuh

Apakah Dislokasi Lutut Bisa Sembuh? Ketahui Disini!

cara menghilangkan varises di belakang lutut
cara menghilangkan varises di belakang lutut

Bagaimana Cara Menghilangkan Varises di Belakang Lutut?

Cari Artikel Lainnya

Hati-hati, Ini Risiko Jatuh pada Lansia!

March 16, 2023

risiko jatuh pada lansia

Risiko jatuh pada lansia (lanjut usia) merupakan hal yang perlu diwaspadai. Pada lansia biasanya terjadi penurunan  kondisi medis yang mendasar seperti osteoporosis, arthritis, dan penyakit Parkinson. Hal tersebut menyebabkan risiko jatuh pada lansia menjadi tinggi.

Beberapa faktor yang menyebabkan risiko jatuh pada lansia

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan lansia lebih rentan terjatuh, antara lain:

  • Penurunan keseimbangan dan koordinasi tubuh karena proses penuaan yang mengakibatkan otot dan saraf menjadi lemah.
  • Penurunan kekuatan otot, fleksibilitas, dan kecepatan gerakan tubuh, yang mengakibatkan lansia menjadi mudah lelah dan tidak mampu menghindari jatuh.
  • Gangguan kesehatan seperti osteoporosis atau osteoarthritis, yang dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah patah.
  • Gangguan penglihatan atau pendengaran, yang dapat mengganggu persepsi dan keseimbangan tubuh.
  • Efek samping obat-obatan tertentu yang mengakibatkan pusing, lelah, atau efek samping lainnya yang dapat mempengaruhi keseimbangan.
  • Gangguan kognitif seperti demensia atau gangguan kognitif lainnya yang dapat mengganggu keseimbangan dan koordinasi gerakan.
  • Lingkungan yang tidak aman, seperti permukaan lantai yang licin, tangga yang curam, atau furnitur yang tidak stabil.
  • Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga, sehingga tubuh menjadi lemah dan keseimbangan tubuh menurun.

Penting untuk diingat bahwa beberapa penyebab ini dapat saling terkait dan saling mempengaruhi, sehingga mengurangi risiko jatuh pada lansia.

Bahaya jatuh pada lansia

Jatuh pada lansia dapat menyebabkan konsekuensi serius dan bahkan dapat mengancam jiwa. Beberapa dampak bahaya jatuh pada lansia antara lain:

  1. Cedera fisik: 

Jatuh dapat menyebabkan cedera fisik yang serius seperti patah tulang, memar, luka, dan cedera kepala. Cedera seperti ini dapat menyebabkan masalah yang serius pada kesehatan lansia dan memperburuk kondisi yang ada.

  1. Gangguan mobilitas: 

Jika lansia mengalami cedera akibat jatuh, hal ini dapat mengganggu mobilitas dan kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat meningkatkan risiko kesulitan berjalan, kesulitan berdiri dan risiko jatuh yang lebih tinggi lagi.

  1. Kematian: 

Jatuh dapat menyebabkan kematian pada lansia, terutama pada mereka yang memiliki kondisi medis yang serius atau gangguan kesehatan lainnya yang dapat meningkatkan risiko cedera akibat jatuh.

Oleh karena itu, sangat penting bagi lansia dan keluarga mereka untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko jatuh. Beberapa cara untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia antara lain: melakukan olahraga ringan secara teratur, menjaga lingkungan yang aman dan bebas hambatan, menggunakan bantuan seperti tongkat atau kursi roda jika diperlukan, dan menjaga kesehatan secara umum dengan mengikuti gaya hidup sehat dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur.

Penanganan pertama jika jatuh

Apabila ada lansia yang terjatuh, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan, yaitu: 

  • Angkat secara perlahan tubuhnya dan jangan tergesa-gesa
  • Baringkan atau dudukkan di atas alas atau tempat duduk yang empuk
  • Apabila terjatuh dalam posisi lutut yang menjadi tumpuan segera siapkan kompres dingin
  • Istirahatkan lutut agar terhindar dari rasa sakit berlebihan
  • Kompres dingin dengan bantalan es untuk mengurangi pembengkakan
  • Jika perlu bebat lutut dan bagian lain bekas jatuh dengan perban elastis untuk menghindari benturan dan membatasi pergerakan
  • Angkat tinggi lutut di atas dada dengan meletakkan bantal atau penyangga lainnya di bawah kaki

Apabila cedera akibat terjatuh bersifat serius dan ada kerusakan parah di jaringan lutut atau patah tulang, maka segera lakukan pertolongan medis dan berkonsultasilah dengan dokter spesialis kami di Klinik Patella. Jika ingin membuat janji konsultasi, silakan hubungi Assistance Center Patella di nomor 021-2237-9999 atau chat melalui whatsapp ke 0811 8124 2022.

Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari

FAQ: Hati hati, Ini Risiko Jatuh pada Lansia!

Apa saja faktor yang dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia?

Lansia memiliki risiko jatuh yang lebih tinggi karena berbagai faktor yang saling berkaitan. Beberapa penyebab utama jatuh pada lansia meliputi:
Gangguan keseimbangan dan koordinasi tubuh, yang umumnya terjadi akibat proses penuaan sehingga otot dan saraf melemah.
Gangguan sensorik, seperti penurunan penglihatan dan pendengaran yang dapat mengganggu persepsi terhadap lingkungan sekitar.
Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya obat penenang atau obat tekanan darah yang bisa menyebabkan pusing dan kehilangan keseimbangan.
Kondisi medis seperti osteoporosis dan osteoarthritis, yang membuat tulang lebih rentan patah saat jatuh.
Lingkungan yang tidak aman, seperti lantai licin, tangga curam, dan pencahayaan yang kurang memadai.
Kurangnya aktivitas fisik, yang menyebabkan penurunan kekuatan otot dan fleksibilitas tubuh, sehingga meningkatkan risiko jatuh.

Bagaimana cara menilai risiko jatuh pada lansia?

Untuk mengetahui apakah lansia memiliki risiko tinggi mengalami jatuh, dokter atau tenaga medis dapat melakukan beberapa penilaian, seperti:
Tes keseimbangan dan kekuatan otot, untuk melihat apakah ada kelemahan pada otot kaki atau gangguan koordinasi gerakan.
Pemeriksaan fungsi sensorik, seperti pengujian penglihatan dan pendengaran guna memastikan tidak ada gangguan yang memengaruhi keseimbangan.
Evaluasi penggunaan obat-obatan, karena beberapa jenis obat dapat menyebabkan pusing atau kantuk yang meningkatkan risiko jatuh.
Pemeriksaan kondisi medis, seperti osteoporosis, arthritis, atau gangguan saraf yang dapat berkontribusi terhadap risiko jatuh.

Apa saja faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan lansia secara

keseluruhan?
Seiring bertambahnya usia, lansia lebih rentan terhadap berbagai kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko jatuh. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan lansia meliputi:
Penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung yang dapat memengaruhi daya tahan tubuh.
Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan yang buruk, yang bisa mempercepat penurunan kesehatan.
Kurangnya aktivitas fisik, yang menyebabkan penurunan kekuatan otot dan keseimbangan tubuh.
Kondisi mental, seperti demensia atau depresi, yang dapat mengganggu kesadaran dan respons tubuh terhadap lingkungan sekitar.

Apa langkah pertama yang harus dilakukan jika lansia terjatuh?

Jika ada lansia yang mengalami jatuh, penting untuk segera memberikan pertolongan pertama agar tidak memperburuk kondisi. Langkah-langkah yang bisa dilakukan meliputi:
Pastikan lansia tetap tenang, jangan langsung mengangkat tubuhnya sebelum memastikan tidak ada cedera serius.
Bantu lansia duduk atau berbaring di tempat yang nyaman, sambil memeriksa apakah ada tanda-tanda cedera seperti bengkak atau kesulitan bergerak.
Gunakan kompres dingin, jika terjadi memar atau bengkak, untuk mengurangi peradangan.
Bantu menopang lutut atau bagian tubuh yang sakit, misalnya dengan bantal agar lebih nyaman.
Jika ada tanda-tanda cedera serius seperti patah tulang atau kehilangan kesadaran, segera bawa ke fasilitas medis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Artikel Lainnya

cedera rotator cuff tendinitis

Rotator Cuff Tendinitis atau Cedera Rotator Cuff: Gejala dan Penyebab

bentuk kaki x patella

3 Penyebab Bentuk Kaki X Yang Perlu Kamu Ketahui

Lutut sakit setelah berolahraga - Patella

6 Cara Penanganan Lutut Sakit Setelah Berolahraga

bursitis

Penanganan Bursitis dengan Injeksi Intra Artikular