Risiko jatuh pada lansia (lanjut usia) merupakan hal yang perlu diwaspadai. Pada lansia biasanya terjadi penurunan kondisi medis yang mendasar seperti osteoporosis, arthritis, dan penyakit Parkinson. Hal tersebut menyebabkan risiko jatuh pada lansia menjadi tinggi.
Daftar Isi
Beberapa faktor yang menyebabkan risiko jatuh pada lansia
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan lansia lebih rentan terjatuh, antara lain:
- Penurunan keseimbangan dan koordinasi tubuh karena proses penuaan yang mengakibatkan otot dan saraf menjadi lemah.
- Penurunan kekuatan otot, fleksibilitas, dan kecepatan gerakan tubuh, yang mengakibatkan lansia menjadi mudah lelah dan tidak mampu menghindari jatuh.
- Gangguan kesehatan seperti osteoporosis atau osteoarthritis, yang dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah patah.
- Gangguan penglihatan atau pendengaran, yang dapat mengganggu persepsi dan keseimbangan tubuh.
- Efek samping obat-obatan tertentu yang mengakibatkan pusing, lelah, atau efek samping lainnya yang dapat mempengaruhi keseimbangan.
- Gangguan kognitif seperti demensia atau gangguan kognitif lainnya yang dapat mengganggu keseimbangan dan koordinasi gerakan.
- Lingkungan yang tidak aman, seperti permukaan lantai yang licin, tangga yang curam, atau furnitur yang tidak stabil.
- Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga, sehingga tubuh menjadi lemah dan keseimbangan tubuh menurun.
Penting untuk diingat bahwa beberapa penyebab ini dapat saling terkait dan saling mempengaruhi, sehingga mengurangi risiko jatuh pada lansia.
Bahaya jatuh pada lansia
Jatuh pada lansia dapat menyebabkan konsekuensi serius dan bahkan dapat mengancam jiwa. Beberapa dampak bahaya jatuh pada lansia antara lain:
- Cedera fisik:
Jatuh dapat menyebabkan cedera fisik yang serius seperti patah tulang, memar, luka, dan cedera kepala. Cedera seperti ini dapat menyebabkan masalah yang serius pada kesehatan lansia dan memperburuk kondisi yang ada.
- Gangguan mobilitas:
Jika lansia mengalami cedera akibat jatuh, hal ini dapat mengganggu mobilitas dan kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat meningkatkan risiko kesulitan berjalan, kesulitan berdiri dan risiko jatuh yang lebih tinggi lagi.
- Kematian:
Jatuh dapat menyebabkan kematian pada lansia, terutama pada mereka yang memiliki kondisi medis yang serius atau gangguan kesehatan lainnya yang dapat meningkatkan risiko cedera akibat jatuh.
Oleh karena itu, sangat penting bagi lansia dan keluarga mereka untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko jatuh. Beberapa cara untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia antara lain: melakukan olahraga ringan secara teratur, menjaga lingkungan yang aman dan bebas hambatan, menggunakan bantuan seperti tongkat atau kursi roda jika diperlukan, dan menjaga kesehatan secara umum dengan mengikuti gaya hidup sehat dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur.
Penanganan pertama jika jatuh
Apabila ada lansia yang terjatuh, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan, yaitu:
- Angkat secara perlahan tubuhnya dan jangan tergesa-gesa
- Baringkan atau dudukkan di atas alas atau tempat duduk yang empuk
- Apabila terjatuh dalam posisi lutut yang menjadi tumpuan segera siapkan kompres dingin
- Istirahatkan lutut agar terhindar dari rasa sakit berlebihan
- Kompres dingin dengan bantalan es untuk mengurangi pembengkakan
- Jika perlu bebat lutut dan bagian lain bekas jatuh dengan perban elastis untuk menghindari benturan dan membatasi pergerakan
- Angkat tinggi lutut di atas dada dengan meletakkan bantal atau penyangga lainnya di bawah kaki
Apabila cedera akibat terjatuh bersifat serius dan ada kerusakan parah di jaringan lutut atau patah tulang, maka segera lakukan pertolongan medis dan berkonsultasilah dengan dokter spesialis kami di Klinik Patella. Jika ingin membuat janji konsultasi, silakan hubungi Assistance Center Patella di nomor 021-2237-9999 atau chat melalui whatsapp ke 0811 8124 2022.
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari