Artikel Terkait

senam lansia untuk nyeri lutut
senam lansia untuk nyeri lutut

Senam Lansia untuk Nyeri Lutut: Solusi untuk Mengurangi Rasa Sakit dan Meningkatkan Mobilitas

prognosis osteoarthritis
prognosis osteoarthritis

Prognosis Osteoarthritis: Apa yang Harus Anda Ketahui?

rontgen osteoarthritis
rontgen osteoarthritis

Rontgen untuk Mendiagnosis Osteoarthritis

Susu untuk Nyeri Sendi Lutut
Susu untuk Nyeri Sendi Lutut

Susu untuk Nyeri Sendi Lutut: Solusi Alami untuk Kesehatan Sendi

makanan penyebab nyeri sendi lutut
makanan penyebab nyeri sendi lutut

6 Makanan Penyebab Nyeri Sendi Lutut yang Harus Dihindari

Nyeri Lutut Saat Jongkok
Nyeri Lutut Saat Jongkok

Nyeri Lutut Saat Jongkok: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Lachman Test
Lachman Test

Lachman Test: Tes Fisik Utama untuk Mendiagnosis Cedera ACL

salep nyeri sendi lutut di apotik
salep nyeri sendi lutut di apotik

Rekomendasi Salep Nyeri Sendi Lutut di Apotik

prepatellar bursitis
prepatellar bursitis

Mengenal Prepatellar Bursitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

pes anserine bursitis
pes anserine bursitis

Pes Anserine Bursitis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

valgus stress test
valgus stress test

Valgus Stress Test dalam Diagnosis Cedera MCL

hematoma subkutan
hematoma subkutan

Hematoma Subkutan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Cari Artikel Lainnya

Rotator Cuff Tendinitis atau Cedera Rotator Cuff: Gejala dan Penyebab

October 11, 2024

cedera rotator cuff tendinitis

Rotator cuff tendinitis atau cedera rotator cuff adalah kondisi yang sering dialami oleh banyak orang, terutama mereka yang aktif secara fisik.

Kondisi ini terjadi ketika tendon yang menghubungkan otot-otot di sekitar sendi bahu mengalami peradangan, kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pemahaman yang mendalam tentang rotator cuff tendinitis atau cedera rotator cuff sangat penting, tidak hanya untuk mengurangi rasa sakit, tetapi juga untuk mencegah masalah lebih lanjut di kemudian hari.

Mengidentifikasi gejala ini lebih awal sangat penting untuk penanganan yang efektif dan pemulihan yang lebih cepat.

Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang rotator cuff tendinitis, termasuk penyebab, gejala, serta pilihan pengobatan yang tersedia.

Dengan informasi yang tepat, pembaca diharapkan dapat mengenali kondisi ini lebih awal dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk pemulihan.

Apa itu rotator cuff tendinitis atau cedera rotator cuff?

Rotator cuff tendinitis adalah kondisi yang mempengaruhi tendon dan otot yang bantu menggerakkan bahu seseorang.

Jika mengalami kondisi ini, iberarti tendon Anda sedang mengalami peradangan. Rotator cuff tendinitis juga dikenal dengan nama impingement syndrome.

Rotator cuff tendinitis ini biasanya berkembang seiring waktu. Atlet olahraga yang sering mengangkat lengan di atas kepala beresiko mengembangkan rotator cuff tendinitis.

Terkadang, cedera rotator cuff dapat terjadi tanpa sebab yang jelas. Sebagian besar orang dengan tendinitis ini mampu memulihkan fungsi penuh bahu mereka tanpa rasa sakit.

Gejala dan penyebab rotator cuff tendinitis atau cedera rotator cuff

Gejala rotator cuff tendinitis cenderung memburuk seiring waktu. Jadi ejala awal mungkin dapat mereda dengan istirahat, tetapi seiring waktu, gejala tersebut bisa menjadi konstan.

Jika gejala terasa hingga ke siku penderita, biasanya menunjukkan adanya masalah lain. Gejala rotator cuff tendinitis meliputi:

  • Nyeri yang muncul saat penderita mengangkat atau menurunkan lengan
  • Adanya pembengkakan di bagian depan bahu, dan di sisi lengan
  • Suara klik saat mengangkat lengan
  • Kekakuan sendi bahu
  • Nyeri hingga penderita terbangun dari tidur
  • Nyeri ketika penderita meraih sesuatu di belakang punggung
  • Melemahnya kekuatan di lengan yang terkena rotator cuff tendinitis

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk mencari perhatian medis agar dapat dilakukan penanganan yang tepat. Nyeri akibat cedera rotator cuff umum terjadi baik pada atlet muda maupun orang dewasa yang lebih tua.

  • Nyeri bahu akibat tendinitis dapat muncul akibat cedera ringan. Hal ini bisa terjadi tanpa sebab atau cedera yang jelas.
  • Atlet muda yang sering menggunakan lengan di atas kepala untuk aktivitas seperti renang, baseball, tenis, dan voli sangat beresiko tinggi terhadap kondisi ini.
  • Orang yang melakukan aktivitas mengangkat atau aktivitas di atas kepala secara berulang, seperti menggantung kertas, konstruksi, atau pengecatan, juga berisiko lebih besar merasakan nyeri ini.

Diagnosis rotator cuff tendinitis atau cedera rotator cuff

Jika dicurigai menderita cedera rotator cuff maka dokter akan memeriksa rekam medis pasien, dan juga melakukan pemeriksaan fisik pada bahu pasien. 

Pasien akan diperiksa untuk mengetahui dimanakah rasa nyeri dirasakan. Dokter juga akan menguji kesempurnaan gerakan tubuh dan sendi, dengan meminta Anda menggerakkan lengan dalam arah tertentu.

Kemudian dokter mungkin juga akan menguji kekuatan sendi bahu dengan meminta Anda melakukan gerakan menekan.

Leher pasien juga dapat diperiksa untuk mengecek kondisi lain, seperti saraf terjepit atau arthritis, yang dapat menyebabkan gejala mirip cedera rotator cuff.

Pengobatan rotator cuff tendinitis atau cedera rotator cuff

Tujuan pengobatan rotator cuff tendinitis adalah untuk mengurangi rasa nyeri dan mengembalikan fungsi bahu. Dalam merencanakan pengobatan, dokter akan mempertimbangkan usia pasien, kesibukan pasien, dan kondisi kesehatan pasien secara umum.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dokter untuk menangani kondisi cedera rotator cuff sebagai berikut:

Perawatan non-bedah

Dalam banyak kasus, perawatan awal untuk cedera rotator cuff adalah penanganan non-bedah. Pada banyak kasus, kondisi pasien akan membaik secara bertahap, meskipun pemulihan penuh bisa memakan waktu beberapa minggu hingga bulan.

  • Beristirahat. Dokter Anda mungkin akan menyarankan istirahat dan modifikasi aktivitas, seperti menghindari aktivitas di atas kepala yang cenderung memicu gejala Anda.
  • Pemberian obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID). Obat anti-inflamasi dapat mengurangi nyeri dan pembengkakan.
  • Terapi fisik. Terapis fisik akan fokus pada pemulihan gerak sempurna bahu. Latihan peregangan untuk meningkatkan gerak sangat bermanfaat.
  • Injeksi steroid. Jika cara non-bedah lain tidak bisa mengurangi nyeri, maka dokter bisa saja melakukan injeksi anestesi lokal dan steroid.

Perawatan bedah

Dokter mungkin akan menyarankan tindakan pembedahan atau operasi, saat perawatan non-bedah tidak bisa meredakan gejala yag dirasakan pasien.

Tujuan dari pembedahan adalah untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi rotator cuff. Untuk melakukan ini, dokter Anda akan:

  • Bursektomi: Mengangkat bagian bursa yang meradang 
  • Akromioplasti: Mengangkat tulang yang mengganggu di akromion

Prosedur ini biasanya dilakukan secara artroskopi. Dalam artroskopi, alat bedah tipis dimasukkan ke dalam bahu melalui dua atau tiga sayatan kecil.

Dokter akan memeriksa bahu melalui kamera fiber optik yang terhubung ke monitor televisi, kemudian mengarahkan alat kecil untuk mengangkat tulang dan jaringan lunak.

Untuk memperbaiki kerusakan parah pada rotator cuff, diperlukan operasi terbuka. Dibandingkan dengan artroskopi, sayatan yang dilakukan lebih besar dan waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan serta rehabilitasi sedikit lebih lama.

Untuk rehabilitasi setelah operasi, pasien akan diminta menggunakan sling untuk lengan dalam jangka waktu tertentu guna membantu proses penyembuhan awal.

Pencegahan rotator cuff tendinitis atau cedera rotator cuff

Beberapa hal dibawah ini dapat membantu mencegah munculnya cedera rotator cuff, meliputi:

  • Menjaga postur yang baik saat duduk
  • Kurangi frekuensi mengangkat lengan secara berulang di atas kepala
  • Beristirahat dari aktivitas dengan gerakan yang berulang
  • Hindari tidur di sisi yang sama setiap malam
  • Jangan membawa tas hanya di satu bahu
  • Angkatlah barang dekat dengan tubuh
  • Secara rutin melakukan peregangan bahu

Layanan di Klinik Patella

Klinik Patella adalah klinik kesehatan yang mengkhususkan diri dalam masalah lutut dan kaki. Kami mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu kedokteran, termasuk kedokteran fisik, rehabilitasi, dan anestesi, untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien.

Silakan buat janji konsultasi dengan dokter melalui nomor WhatsApp Klinik Patella di 0811-8124-2022. Anda juga dapat mengunjungi Klinik Patella di alamat Jalan Hj. Tutty Alawiyah No. 34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan.

Artikel Lainnya

kortikosteroid

Apakah Kortikosteroid Bisa Digunakan untuk Mengatasi Bursitis? Simak Penjelasannya

fungsi deker lutut

Mengenal Fungsi Penggunaan Deker Lutut

kesehatan kaki dan pinggul - Klinik Patella

7 Tips Mudah Mencegah Nyeri Pinggul dan Kaki 

dislokasi patella

Dislokasi Patella, Faktor Pemicu, Diagnosa Hingga Terapi