Jenis cedera lutut beragam bergantung pada penyebabnya. Kondisi ini bisa terjadi akibat aktivitas fisik seperti melakukan olahraga, terjatuh atau kecelakaan hingga aktivitas sederhana seperti terbentur. Mengutip dari EMedicine Health, Wedro, B., & Stoppler, M dari Knee Injury (ACL, MCL, LCL) Symptoms, Signs, Treatment & Recovery Time (2017), gejala umum cedera lutut, seperti, terasa nyeri, bengkak, kesulitan menahan beban dan ketidakstabilan saat bergerak.
Daftar Isi
Ragam Jenis Cedera Lutut
Terdapat beberapa jenis cedera lutut yang perlu kamu ketahui, agar kamu bisa mengetahui apa yang harus dilakukan saat mengalaminya. Berikut beberapa jenis cedera lutut yang sering terjadi mengutip dari Medical News Today, Davis, K., & Morrison, W. (2017):
1. Keseleo atau terkilir
Keseleo atau terkilir bisa terjadi akibat cedera lutut. Umumnya bagian yang terkilir adalah pada bagian ligamen atau jaringan ikat pada lutut. Jaringan ikat pada lutut berfungsi untuk melindungi tulang dan sendi serta untuk menentukan ruang gerak dari tulang. Karena fungsinya tersebut, jaringan ikat bersifat lentur dan juga fleksibel.
Cedera lutut yang mengakibatkan keseleo atau terkilir banyak terjadi akibat aktivitas olahraga, seperti sepak bola dan juga basket. Hal ini karena pada dua jenis olahraga ini atlet akan melakukan gerakan melakukan lompatan dan juga gerakan kaki yang begitu cepat.
Gejala dari keseleo atau terkilir adalah munculnya nyeri dan juga sakit saat sedang berjalan serta munculnya kemerahan pada area yang terkilir.
2. Cedera meniskus
Cedera meniskus terjadi karena bantalan pada sendi lutut yang berbentuk cincin mengalami benturan dan menghindari tulang pada lutut yang bergesekan dengan tulang lainnya.
Kondisi cedera meniskus menyebabkan timbulnya robekan pada meniskus yang menimbulkan rasa nyeri, bengkak dan juga kaku pada lutut. Cedera meniskus umumnya terjadi saat seseorang sedang melakukan aktivitas olahraga dan bagian lutut terbentur dengan keras.
3. Patah tulang lutut
Patah tulang lutut akibat trauma, seperti terjatuh atau mengalami kecelakaan saat sedang berolahraga adalah penyebab paling umum terjadinya cedera lutut. Selain itu, penderita tulang keropos atau osteoporosis juga bisa mengalami cedera lutut.
Bagian tulang lutut merupakan bagian yang sering mengalami cedera. Dalam kondisi yang cukup serius, pasien cedera lutut memerlukan tindakan khusus atau bahkan operasi untuk proses penyembuhan.
4. Overuse
Kondisi overuse terjadi akibat aktivitas berlebihan pada lutut dan menimbulkan gangguan pada lutut, seperti patellofemoral pain syndrome. Gangguan lutut patellofemoral pain syndrome banyak terjadi pada atlet sepeda dan juga lari. Umumnya nyeri yang timbul akan muncul pada bagian lutut maupun belakang lutut.
Tingkat keparahan penyakit ini berbeda-beda pada setiap orang tergantung pada aktivitas berat yang biasa dikerjakan. Overuse bisa membaik jika penderita mengurangi aktivitas sementara dan beristirahat yang cukup.
5. Dislokasi
Dislokasi terjadi karena cedera lutut saat sedang berolahraga ataupun akibat kecelakaan. Kondisi dislokasi memengaruhi bagian sendi dan juga tempurung pada lutut.
Dislokasi pada sendi lutut merupakan kondisi cedera yang langka. Namun kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan parah pada anatomi lutut, bagian pembuluh darah, dan juga bagian saraf sekitar. Kondisi dislokasi perlu penanganan yang tepat agar nyeri yang terjadi tidak menimbulkan komplikasi penyakit lain.
Kondisi dislokasi lutut bisa terjadi saat bagian tempurung lutut bergeser. Pengobatan untuk kondisi ini adalah dengan rutin melakukan terapi.
6. Cedera ACL
Anterior Cruciate Ligament atau cedera ACL terjadi saat salah satu dari empat ligamen yang menghubungkan tulang kering dan paha mengalami cedera. Cedera ACL umumnya sering terjadi pada saat seseorang melakukan beberapa aktivitas olahraga seperti, basket dan juga sepak bola.
Cedera ACL terjadi karena perubahan arah dengan cepat saat seseorang melakukan lompatan. Kondisi cedera ACL terjadi bersamaan dengan bagian pada meniskus dan juga pada bagian ligamen lain.
7. Bursitis
Cedera bursitis adalah kondisi cedera sendi yang memengaruhi bagian bursa yaitu pada kantung lendir yang berisi cairan untuk melindungi bagian luar sendi lutut sehingga bagian tendon dan juga ligamen yang bisa bergerak mulus pada bagian sendi.
Bursitis bisa terjadi saat radang kantung lendir lutut mengalami iritasi atau infeksi. Kondisi ini menimbulkan rasa sakit luar biasa pada bagian lutut.
FAQ seputar cedera lutut
Cedera lutut dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Beberapa jenis cedera lutut yang umum meliputi keseleo atau terkilir (cedera ligamen), cedera meniskus, patah tulang lutut, overuse (akibat aktivitas berlebihan), dislokasi, cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament), dan bursitis. Setiap jenis cedera memiliki karakteristik dan penanganan yang berbeda-beda.
Gejala umum cedera lutut meliputi nyeri yang hebat, bengkak, kesulitan menahan beban, dan ketidakstabilan saat bergerak. Pada beberapa kasus, cedera lutut juga dapat disertai dengan bunyi letupan atau sensasi robekan saat cedera terjadi. Pembengkakan biasanya muncul dalam waktu 24 jam setelah cedera.
Lokasi nyeri pada lutut dapat menjadi petunjuk untuk mengidentifikasi jenis cedera. Misalnya, nyeri di bagian depan lutut sering dikaitkan dengan bursitis atau sindrom nyeri patellofemoral, sementara nyeri di sisi lutut mungkin disebabkan oleh cedera ligamen kolateral atau robekan meniskus. Untuk diagnosis yang akurat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli fisioterapi.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan aktivitas fisik dan mengistirahatkan lutut yang cedera. Kompres dingin dapat digunakan selama 20 menit untuk mengurangi nyeri dan bengkak. Selain itu, posisikan lutut lebih tinggi dari tubuh saat berbaring untuk membantu mengurangi pembengkakan. Jika gejala tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter.
Untuk meredakan nyeri lutut, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut:
Kompres dingin: Gunakan es batu atau waslap dingin selama 15–20 menit, 2–3 kali sehari.
Istirahat: Hindari aktivitas yang membebani lutut, seperti naik turun tangga atau berlari.
Balut lutut: Gunakan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan.
Tinggikan lutut: Saat duduk atau tidur, letakkan bantal di bawah tungkai untuk membantu mengalirkan cairan yang menumpuk.