Robeknya ACL (Anterior Cruciate Ligament) adalah salah satu cedera ligamen yang paling umum pada atlet. Prosedur arthroscopy untuk cedera ACL dan rekonstruksi ACL menjadi tolak ukur dalam penanganan jenis cedera ini.
ACL (Anterior Cruciate Ligament) sendiri adalah lapisan jaringan fibrosa seperti pita sepanjang tiga hingga empat sentimeter yang menghubungkan tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia).
Ligamen ini berfungsi untuk menstabilkan sendi lutut saat melakukan gerakan memutar. ACL sangat penting dalam mengontrol rotasi lutut saat bergerak ke samping, berputar, dan mendarat setelah melompat.
Untuk informasi lebih lanjut tentang penanganan ACL menggunakan arthroscopy, atau perawatan lainnya, kamu bisa menghubungi Klinik Patella melalui WhatsApp di nomor 0811-8124-2022, atau langsung membuat janji konsultasi dengan dokter kami.
Daftar Isi
Apa Itu Arthroscopy dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Arthroscopy adalah prosedur medis yang menggunakan kamera serat optik untuk memeriksa dan menangani masalah pada sendi.
Dalam prosedur ini, seorang ahli bedah akan memasukkan tabung tipis yang terhubung dengan kamera video serat optik melalui sayatan kecil, yang ukurannya sekitar seukuran lubang kancing.
Dengan adanya kamera, dokter dapat memantau kondisi di dalam sendi secara langsung, dan gambar-gambar tersebut biasanya akan ditampilkan di layar monitor.
Arthroscopy memungkinkan dokter untuk melihat dan memeriksa sendi tanpa perlu membuka bagian tubuh secara besar-besaran.
Selain itu, beberapa jenis cedera atau kerusakan pada sendi bisa langsung diperbaiki selama prosedur arthroscopy, menggunakan instrumen bedah kecil yang dimasukkan melalui sayatan tambahan yang minimal.
Penyebab dan Gejala Cedera ACL
Ligamen adalah jaringan mirip pita kuat yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya. ACL merupakan salah satu dari dua ligamen yang saling bersilangan di tengah lutut.
Fungsi ACL ini adalah menghubungkan tulang paha dengan tulang kering dan berfungsi untuk menstabilkan sendi lutut.
Cedera ACL sering terjadi pada kegiatan olahraga dan kebugaran yang memberi beban pada lutut, seperti:
- Mendadak memperlambat laju lari dan mengubah arah (gerakan memotong)
- Berputar dengan kaki yang menempel kuat pada tanah
- Mendarat dengan tidak tepat setelah melompat
- Berhenti secara tiba-tiba
- Terkena benturan langsung pada lutut atau terlibat dalam tabrakan, seperti dalam tekel sepak bola
Ketika ligamen ini terluka, biasanya terjadi robekan sebagian atau total pada jaringan ligamen. Cedera ringan mungkin hanya meregangkan ligamen tanpa merobeknya.
Tanda dan gejala cedera ACL biasanya meliputi:
- Suara letupan keras, atau sensasi “popping” pada lutut
- Rasa nyeri yang hebat, yang membuat penderita tidak mampu untuk melanjutkan aktivitas
- Pembengkakan
- Kehilangan rentang gerak
- Perasaan ketidakstabilan atau lutut terasa “lemah” saat diberi beban
Prosedur arthroscopy untuk cedera ACL
Artroskopi adalah teknik minimal invasif yang umumnya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan. Artinya kamu dapat pulang pada hari yang sama setelah tindakan dilakukan.
Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar satu jam, meskipun pada beberapa kasus, artroskopi bisa memakan waktu lebih lama.
Selama prosedur, seorang ahli bedah ortopedi akan melakukan langkah-langkah berikut:
- Membuat dua atau tiga sayatan kecil di area yang akan diobati, masing-masing seukuran lubang kancing.
- Memasukkan arthroscope (kamera kecil) dan alat bedah lainnya melalui sayatan kecil.
- Memeriksa gambar yang dikirimkan oleh arthroscope ke monitor untuk memeriksa kondisi sendi, ligamen, kartilago, dan tendon.
- Berdasarkan gambaran tersebut, dokter akan membuat diagnosis atau melakukan prosedur perawatan bedah yang diperlukan.
- Setelah prosedur selesai, arthroscope dan alat bedah akan dikeluarkan.
- Sayatan akan dijahit dan dilapisi dengan perban untuk proses pemulihan.
Prosedur ini memungkinkan dokter untuk memeriksa dan mengobati masalah pada sendi dengan minimal invasif dan waktu pemulihan yang relatif cepat.
Dalam rekonstruksi ACL, ligamen yang rusak digantikan dengan cangkok jaringan dari donor (allograft) atau dari tubuh Anda sendiri (autograft).
Cangkok tersebut dimasukkan melalui lubang di tulang dan ditempatkan pada lokasi yang sama dengan ACL yang rusak. Setelah ditempatkan, cangkok akan “dijepit” ke tulang menggunakan sekrup atau jenis implan lainnya.
Penggantian jaringan dengan allograft memiliki rasa sakit yang lebih sedikit setelah operasi dan memungkinkan pemulihan yang lebih cepat untuk kembali ke aktivitas sehari-hari.
Namun allograft mungkin tidak ideal untuk atlet yang sangat aktif dan kompetitif, yang memberikan tuntutan lebih pada tubuh mereka.
Sementara itu, autograft adalah pendekatan yang lebih alami untuk operasi ACL karena menggunakan jaringan hidup dari tubuh Anda sendiri.
Autograft adalah bagian dari tendon yang diambil dari hamstring atau tempurung lutut Anda yang kemudian dimasukkan ke dalam sendi lutut untuk menggantikan ligamen yang robek.
Proses Pemulihan Setelah Arthroscopy
Setelah menjalani prosedur arthroscopy, kamu akan dipindahkan ke ruang pemulihan untuk beristirahat selama beberapa jam sebelum diperbolehkan pulang.
Perawatan pasca-arthroscopy yang mungkin disarankan meliputi:
- Kamu kemungkinan akan diberikan resep obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.
- Lakukan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) di rumah. Ini berarti kamu perlu beristirahat, mengompres dengan es, dan mengangkat sendi yang dioperasi selama beberapa hari pertama.
- Kamu mungkin perlu menggunakan alat penyangga sementara, seperti sling atau kruk, untuk memberikan kenyamanan dan melindungi sendi.
- Dokter kemungkinan akan merekomendasikan fisioterapi pasca-arthroscopy dan program rehabilitasi untuk membantu menguatkan otot-otot serta meningkatkan fungsi sendi.
- Hindari memberikan beban atau tekanan pada area yang baru saja dioperasi untuk sementara waktu.
- Pastikan sayatan tetap bersih dan tertutup untuk mencegah infeksi.
- Mandilah dengan shower dan hindari berendam dalam air hangat atau mandi air panas hingga sayatan benar-benar sembuh.
- Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga akan merekomendasikan perawatan pemulihan tambahan, seperti injeksi PRP (Platelet-Rich Plasma) setelah arthroscopy, yang memiliki beberapa manfaat dibandingkan metode pemulihan lainnya.
Layanan arthroscopy di Klinik Patella
Klinik Patella menyediakan layanan artroskopi yang dirancang khusus untuk membantu pasien yang mengalami cedera pada sendi, meniskus, tulang rawan, tendon, dan ligamen.
Dengan dukungan teknologi modern dan tim dokter bedah ortopedi yang berpengalaman, kami menawarkan prosedur artroskopi yang aman, efektif, dan minim risiko.
Salah satu keunggulan utama layanan artroskopi di Klinik Patella adalah pendekatan minimal invasif yang kami gunakan. Dengan bantuan alat canggih seperti arthroscope, dokter kami dapat memeriksa dan menangani masalah pada sendi tanpa perlu membuat sayatan besar.
Pendekatan ini tidak hanya mempercepat proses pemulihan pasien, tetapi juga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi, seperti infeksi.
Untuk informasi lebih lanjut tentang arthroscopy untuk cedera ACL, atau perawatan lainnya, kamu bisa menghubungi Klinik Patella melalui WhatsApp di nomor 0811-8124-2022, atau langsung membuat janji konsultasi dengan dokter kami.
Kamu juga dapat mengunjungi Klinik Patella di lokasi kami, yang beralamat di Jalan Hj. Tutty Alawiyah No. 34B, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.