Artikel Terkait

Vitamin B complex
Vitamin B complex

Manfaat Vitamin B Complex untuk Atasi Nyeri Lutut

Allopurinol
Allopurinol

Allopurinol: Obat Penting untuk Pengelolaan Asam Urat dan Gout

Triamcinolone
Triamcinolone

Triamcinolone: Solusi Efektif untuk Peradangan Sendi dan Nyeri Lutut

natrium diklofenak
natrium diklofenak

Natrium Diklofenak: Pengobatan Efektif untuk Nyeri dan Peradangan

asam mefenamat
asam mefenamat

Asam Mefenamat: Obat Pereda Nyeri yang Harus Anda Ketahui

Cataflam
Cataflam

Cataflam: Manfaat, Dosis, dan Penggunaan yang Aman

Piroxicam
Piroxicam

Piroxicam: Obat untuk Nyeri dan Peradangan Sendi

Meloxicam
Meloxicam

Mengenal Meloxicam: Manfaat, Cara Kerja dan Efek Sampingnya!

dexamethasone
dexamethasone

Apa Itu Dexamethasone dan Manfaatnya untuk Peradangan?

methylprednisolone
methylprednisolone

Methylprednisolone untuk Pengobatan Inflamasi dan Nyeri Sendi

MRI vs Arthroscopy untuk Diagnosis Chondromalacia Patella
MRI vs Arthroscopy untuk Diagnosis Chondromalacia Patella

MRI vs Arthroscopy untuk Diagnosis Chondromalacia Patella

plica syndrome
plica syndrome

Apa Itu Plica Syndrome? Ciri dan Cara Mengatasinya

Cari Artikel Lainnya

Arthroscopic Debridement: Manfaat dan Prosedur Untuk Pemulihan Sendi

November 11, 2024

arthroscopic debridement

Bagi pasien yang menderita kondisi seperti osteoartritis, tendinitis, atau cedera sendi lainnya, arthroscopic debridement bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk bantu meredakan gejala yang dirasakan.

Dengan meminimalisir kerusakan lebih lanjut dan mempercepat proses penyembuhan, prosedur ini memberikan harapan baru bagi mereka yang mengalami keterbatasan akibat rasa sakit dan gangguan mobilitas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang prosedur arthroscopic debridement, manfaatnya, serta hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani tindakan ini.

Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai arthroscopy atau perawatan lainnya, Anda dapat menghubungi Klinik Patella melalui WhatsApp di 0811-8124-2022 atau langsung membuat janji untuk konsultasi dengan dokter kami.

Apa itu arthroscopic debridement?

Arthroscopic debridement adalah prosedur operasi minimal invasif yang dilakukan untuk menghilangkan bagian-bagian tulang rawan sendi yang rusak dan patah, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak sendi dan mengurangi rasa sakit.

Prosedur arthroscopy ini sering digunakan untuk mengobati kasus-kasus arthritis atau ketidakstabilan pada sendi pergelangan tangan, lutut, pinggul, atau pergelangan kaki.

Prosesnya melibatkan pencucian dan pengangkatan debris dari dalam sendi yang rusak. Arthroscopic debridement umumnya dilakukan untuk mengangkat tulang rawan yang rusak.

Kapan arthroscopic debridement dilakukan?

Arthroscopic debridement, dapat digunakan untuk mengobati berbagai masalah pada sendi, termasuk:

  • Peradangan pada membran sinovial
  • Kondisi chondromalacia (kerusakan pada tulang rawan sendi)
  • Cedera atau robekan ligamen
  • Sinovitis (peradangan pada membran sinovial)
  • Penyempitan ruang sendi pinggul (Femoroacetabular impingement)
  • Displasia sendi
  • Kista ganglion
  • Carpal tunnel syndrome
  • Perlekatan atau kontraktur pada siku
  • Potongan tulang yang meninggalkan debris di pergelangan kaki
  • Robekan pada meniskus

Bagaimana prosedur arthroscopic debridement?

Prosedur Arthroscopic debridement ini merupakan bagian dari arthroscopy, di mana seorang ahli bedah akan memperbaiki tulang rawan yang robek pada sendi lutut atau pergelangan kaki.

Dokter akan melakukan pembiusan, atau anestesi lokal, di mana pasien akan tetap terjaga sementara area yang diobati akan dibius. Prosedur Arthroscopic debridement ini biasanya berlangsung antara 30 hingga 45 menit.

Pada prosedur arthroscopy, seorang dokter bedah ortopedi akan mengikuti beberapa langkah untuk mengobati masalah pada sendi.

Langkah pertama adalah membuat dua hingga tiga sayatan kecil (sekitar seukuran lubang kancing) di area yang perlu ditangani.

Sayatan ini akan menjadi jalur masuk untuk memasukkan arthroscope dan alat bedah kecil lainnya.

Setelah sayatan dibuat, arthroscope yang dilengkapi dengan kamera kecil akan dimasukkan ke dalam sendi, memberikan gambaran langsung ke layar monitor.

Dengan panduan gambar yang dikirim oleh arthroscope, dokter dapat memeriksa kondisi sendi, termasuk kartilago, ligamen, dan tendon untuk mendiagnosis masalah atau melakukan perawatan yang diperlukan.

Berdasarkan gambar yang diperoleh, dokter akan mengambil langkah-langkah bedah yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang ada.

Selama prosedur arthroscopic debridement, dokter biasanya akan membersihkan debris yang ada di sekitar sendi dan mengangkat fragmen-fragmen yang tersisa dengan menggunakan pinset bedah.

Dengan cara ini, arthroscopic debridement membantu mengurangi peradangan, memperbaiki fungsionalitas sendi, dan meminimalkan rasa sakit pada pasien.

Setelah prosedur selesai, arthroscope dan alat bedah lainnya akan dikeluarkan, kemudian sayatan kecil akan ditutup dengan jahitan dan diperban untuk membantu proses pemulihan.

Dengan menggunakan instrumen kecil yang dimasukkan melalui sayatan kecil, ahli bedah dapat mengakses sendi yang bermasalah dan menghilangkan bagian-bagian yang rusak tanpa perlu melakukan sayatan besar.

Prosedur ini memungkinkan pemulihan yang lebih cepat dan pemulihan fungsi sendi yang lebih baik dibandingkan dengan metode bedah konvensional yang lebih invasif.

Apakah prosedur ini aman?

Jadi, apakah Arthroscopic Debridement Aman? Karena prosedur ini bersifat minimal invasif, risiko bedah seperti pendarahan dan infeksi cenderung lebih rendah. Dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri dan antibiotik sebagai bagian dari program pemulihan.

Pemulihan arthroscopic debridement?

Anda kemungkinan besar dapat pulang pada hari yang sama setelah menjalani operasi arthroscopic debridement. Umumnya, sendi yang diobati akan sedikit bengkak selama beberapa minggu, dan berjalan mungkin terasa tidak nyaman.

Olahraga secara teratur akan membantu pasien kembali ke rutinitas normal, termasuk aktivitas kerja, sesegera mungkin.

Sebelum memulai olahraga, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan saran.

Dokter akan memberi tahu Anda berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke rutinitas sehari-hari dan apakah ada kemungkinan Anda mengalami masalah lebih lanjut dengan sendi yang dioperasi.

Jadi, berapa Lama Waktu Pemulihan Setelah Arthroscopic Debridement?

Tidak ada durasi pemulihan yang pasti, karena kondisi setiap pasien berbeda-beda. Namun, waktu pemulihan untuk prosedur artroskopi jauh lebih singkat dibandingkan dengan operasi terbuka.

Mengikuti petunjuk dokter mengenai perawatan luka operasi dan kembali ke aktivitas fisik akan membantu Anda pulih dengan baik.

Layanan arthroscopy di Klinik Patella

Klinik Patella menawarkan layanan arthroscopy yang dirancang khusus untuk membantu pasien yang mengalami cedera pada sendi, meniskus, tulang rawan, tendon, dan ligamen.

Dengan mengedepankan teknologi terbaru dan didukung oleh tim dokter bedah ortopedi yang berpengalaman, kami memberikan prosedur artroskopi yang aman, efektif, dan dengan risiko minimal.

Salah satu keunggulan utama layanan artroskopi di Klinik Patella adalah penggunaan teknik minimal invasif.

Hadirnya alat canggih seperti arthroscope, membuat dokter kami dapat memeriksa dan menangani masalah pada sendi tapa memerlukan sayatan besar, sehingga prosedur menjadi lebih nyaman dan proses pemulihan pasien jauh lebih cepat.

Pendekatan ini juga mengurangi kemungkinan komplikasi, seperti infeksi, yang sering terjadi pada prosedur bedah konvensional.

Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai prosedur arthroscopy atau perawatan lainnya, Anda dapat menghubungi Klinik Patella melalui WhatsApp di 0811-8124-2022 atau langsung membuat janji untuk konsultasi dengan dokter kami.

Kami juga mengundang Anda untuk mengunjungi Klinik Patella di Jalan Hj. Tutty Alawiyah No. 34B, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

Artikel Lainnya

sakit lutut gejala penyakit apa

Sakit Lutut Menandakan Gejala Penyakit Apa? Cari Tahu Di Sini Yuk!

lutut sakit saat mau berdiri

Lutut Sakit Saat Mau Berdiri, Waspada Penyebabnya!

Rheumatoid Arthritis Bisa Timbulkan Kekakuan Pada Sendi dan Otot  - Patella

Rheumatoid Arthritis Bisa Timbulkan Kekakuan Pada Sendi dan Otot 

tempurung lutut pecah

Cara Menangani Tempurung Lutut yang Pecah Karena Cedera