Nyeri lutut merupakan keluhan umum yang sering terjadi pada segala usia. Ada berbagai jenis obat sakit lutut, namun yang terbaik dan paling ampuh adalah dengan radiofrekuensi ablasi. Sebagai salah satu sendi terbesar dan paling kompleks di tubuh kita, lutut sangat rentan mengalami cedera dan kerusakan. Apalagi, bagi Anda yang gemar berolahraga lari maka dapat berisiko tinggi terkena nyeri lutut. Untuk mengatasinya, yuk simak penjelasan berikut!
Daftar Isi
Mengapa Timbul Nyeri Pada Lutut?
Rasa sakit pada lutut dapat disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab yang paling sering yaitu karena cedera. Misalnya pada atlet atau pelari yang lebih rentan mengalami robekan pada ligamen lutut sehingga akan timbul nyeri lutut yang tiba-tiba. Patellofemoral syndrome atau runner’s knee (lutut pelari) merupakan kondisi yang terjadi akibat penggunaan berlebihan, cedera, atau lemahnya otot dan sendi di area lutut. Biasanya berisiko terjadi sewaktu berlari, melompat, atau bersepeda.
Robekan pada meniskus dan ligamen dapat menyebabkan nyeri di bagian samping lutut. Sedangkan, rasa sakit yang timbul di depan lutut bisa terjadi karena bursitis (peradangan pada bursa).
Faktor lainnya yaitu pertambahan usia atau degeneratif juga dapat memicu nyeri lutut yaitu osteoarthritis. Osteoarthritis merupakan radang sendi kronis yang terjadi akibat kerusakan tulang rawan yang semakin terkikis dan menyebabkan gesekan setiap bergerak atau beraktivitas. Kondisi ini dapat seringkali menimbulkan nyeri di bagian belakang lutut.
Ketika nyeri terasa, Anda mungkin akan kesulitan untuk berdiri atau berjalan, lutut seperti terkunci sehingga sulit menggerakkannya, bengkak, kemerahan, kebas, dan kesemutan.
Bagaimana Nyeri Lutut Berdampak Pada Kehidupan Anda?
Nyeri lutut akan sering muncul seiring bertambahya usia, akibat keausan dan robekan selama bertahun-tahun. Bagi Anda yang menderita obesitas, maka sebaiknya jaga berat badan ideal agar tidak menambah tekanan pada lutut. Nyeri lutut dapat sangat mengganggu aktivitas yang Anda lakukan, karena bisa muncul secara tiba-tiba dan bertahap menjadi semakin parah.
Kondisi ini tentu akan menghambat mobilitas dan menyulitkan Anda melakukan berbagai kegiatan, bahkan dalam melakukan hal-hal sederhana,s eperti berjalan kaki atau menaiki tangga.
Penanganan Nyeri Lutut
Untuk mendiagnosis dan mengatasi nyeri lutut, biasanya tergantung dari apa penyebabnya. Sebagai langkah awal penanganan, Anda bisa mencoba terapi PRICE di rumah (Protect, Rest, Ice, Compress dan Elevate). Cobalah untuk melindungi kaki dari benturan, mengistirahatkannya dari aktivitas berlebihan, kompres dingin, membebat lutut dan meletakkan lutut lebih tinggi dari jantung.
Jika nyeri masih terasa, minumlah obat-obatan anti nyeri seperti obat non-steroid antiinflamasi (NSAID), parasetamol, atau ibuprofen untuk meredakan rasa sakitnya.
Kondisi yang tidak juga membaik dalam satu atau dua minggu memerlukan pengobatan lanjutan. Anda dapat berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan yang tepat. Dokter akan menguji mobilitas sendi Anda dan memeriksa apabila terapat pembengkakan, memar, atau kulit yang lunak pada lutut.
Salah satu pengobatan terbaik adalah dengan radiofrekuensi ablasi. Dengan menghantarkan energi listrik ke area lutut, maka nyeri bisa segera mereda. Radiofrekuensi ablasi (RFA) merupakan tindakan minimal invasif yang lebih aman dan efektif untuk mengatasi sakit lutut. Prosedur ini menggunakan bantuan alat X-Ray fluoroscopy untuk membantu dokter menemukan lokasi nyeri melalui jarum khusus ke dalam sendi lutut.
RFA hanya menggunakan bius lokal dengan waktu tindakan hanya sekitar 10-15 menit dan Anda tidak perlu menjalani rawat inap.
Untuk berkonsultasi dan mengetahui lebih lanjut tentang nyeri lutut dan radiofrekuensi ablasi, silakan menghubungi Assistance Center kami di Klinik Patella. Yuk, chat dan hubungi kami sekarang untuk kesehatan lutut Anda!