Pada beberapa kasus seperti asam urat dan gout, Allopurinol menjadi salah satu obat yang direkomendasikan oleh para dokter sebagai rangkaian dari terapi penyembuhan.
Oleh karena itu, obat ini masuk ke dalam kategori obat keras yang tidak bisa dibeli sembarangan dan hanya bisa dikonsumsi oleh pengawasan dokter.
Namun apa sebenarnya Allopurinol itu? Apa saja penyakit yang bisa disembuhkan menggunakan obat tersebut serta adakah efek samping yang harus diwaspadai? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!
Jika kamu mengalami nyeri lutut dan kaki, segeralah untuk membuat janji konsultasi untuk mendapatkan perawatan terbaik dengan dokter ahli di Klinik Patella melalui nomor WhatsApp Klinik Patella di 0811-8124-2022.
Daftar Isi
- Apa Itu Allopurinol?
- Cara Kerja Allopurinol untuk Asam Urat
- Kapan Allopurinol Dibutuhkan?
- 1. Gout Arthritis
- 2. Hipourisemia
- Dosis Allopurinol
- 1. Gout atau Asam Urat:
- 2. Batu Ginjal:
- 3. Saat Kemoterapi
- Efek Samping dan Risiko Penggunaan Allopurinol
- Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Konsumsi Allopurinol
- Layanan Pengobatan Nyeri lutut Hadir di Klinik Patella
Apa Itu Allopurinol?
Allopurinol merupakan obat keras yang direkomendasikan untuk mengobati gout. Penyakit ini merupakan bentuk radang sendi yang disebabkan karena tingginya kadar asam urat di dalam darah dan persendian. Umumnya penyakit ini dikenal dengan sebutan Gout arthritis.
Selain itu, obat Allopurinol juga digunakan untuk menurunkan kadar asam urat, batu ginjal atau sedang menjalani kemoterapi.
Cara Kerja Allopurinol untuk Asam Urat
Allopurinol termasuk dalam golongan obat yang disebut inhibitor xantin oksidase. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi asam urat dalam tubuh dengan cara menghambat enzim yang berperan di dalam rangkaian prosesnya.
Apabila kadar asam uratnya terlalu tinggi maka berpotensi besar untuk membentuk kristal dalam sendi yang mengakibatkan munculnya peradangan dan nyeri serta batu ginjal.
Oleh karena itu, Allopurinol dapat secara efektif menurunkan resiko penyakit seperti gout dan batu ginjal serta kadar asam urat pada urin yang tidak normal (Hipourisemia) karena kemoterapi.
Namun penting untuk diingat jika Allopurinol sebagai obat penurun asam urat hanya dapat digunakan untuk mencegah serangan asam urat dan meminimalisir produksinya, bukan menyembuhkan.
Jadi, rangkaian pengobatannya tetap harus dibarengi dengan jenis terapi lain.
Kapan Allopurinol Dibutuhkan?
Secara umum, Allopurinol digunakan untuk mencegah atau menurunkan kadar asam urat tinggi dalam darah sehingga sangat efektif digunakan sebagai obat kanker atau pada pasien dengan batu ginjal.
Sebab kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan asam urat atau artritis gout (nyeri sendi dan peradangan).
Oleh karena itu, Allopurinol dapat digunakan saat seseorang memiliki keluhan penyakit tertentu, yaitu:
1. Gout Arthritis
Gout Arthritis merupakan sebutan untuk penyakit saat kadar asam urat di dalam darah sangat tinggi. Pada kondisi inilah, tubuh akan membentuk kristal asam urat yang menyerupai jarum daman densi sehingga menyebabkan peradangan dan nyeri.
Oleh karena itu, Allopurinol untuk meminimalisir penumpukan asam urat di dalam darah sehingga rasa nyerinya bisa lebih berkurang.
2. Hipourisemia
Berkebalikan dengan Hipourisemia, ini merupakan kondisi dimana kadar asam urat tidak normal atau cukup rendah, yaitu kurang dari 2 mg/dl.
Biasanya Hipourisemia terjadi karena adanya genetik bawaan dan efek konsumsi obat khususnya saat dalam masa kemoterapi. Jika tak segera ditangani, maka akan menyebabkan kegagalan pada ginjal.
Namun kondisi ini bisa diatasi dengan allopurinol untuk mengembalikan kandungan asam urat menjadi lebih normal.
Dosis Allopurinol
Tentunya, dosis Allopurinol akan berbeda-beda tergantung dari jenis penyakit yang diderita. Namun secara umum, berikut adalah dosis Allopurinol yang paling banyak direkomendasikan oleh dokter:
1. Gout atau Asam Urat:
Dosis aman allopurinol untuk gout umumnya tak melebihi 800 mg per hari, berikut adalah rinciannya:
- Dewasa: 100-300 mg per hari dan terus meningkat hingga 800 mg per hari.
2. Batu Ginjal:
- Dewasa: 200-300 mg per hari, diminum sekali sehari tidak lebih dari 800 mg per hari.
3. Saat Kemoterapi
Ada beberapa kondisi dimana kadar asam urat tinggi yang disebabkan oleh rangkaian pengobatan kanker, khusunya kemoterapi. Hal ini tentu juga membuat kebutuhan dosisnya juga berbeda yaitu:
- Dewasa dan anak-anak berusia lebih dari 11 tahun: 300 hingga 800 miligram (mg) per hari.
Pada praktiknya, dosis obat ini akan berbeda untuk setiap pasien. Jadi, pastikan untuk mengikuti anjuran perintah dokter atau petunjuk pada label.
Informasi berikut hanya mencakup dosis rata-rata obat ini. Jika dosis Anda berbeda, jangan mengubahnya kecuali dokter yang memang menganjurkan untuk melakukannya.
Efek Samping dan Risiko Penggunaan Allopurinol
Selayaknya obat keras, tentu kamu perlu mengonsumsi Allopurinol dengan aturan dosis yang tersedia. Apabila dikonsumsi secara berlebihan tentu akan menimbulkan efek samping kesehatan yang tak diinginkan.
Pada kondisi ringan, berikut adalah beberapa efek samping Allopurinol pada pasien asam urat yang paling sering dirasakan, yaitu:
- Muncul ruam kulit
- Diare
- Mual
Sedangkan dalam kondisi yang lebih serius, terapi Allopurinol untuk pengelolaan asam urat dalam darah yang tidak tepat ternyata juga berpotensi menyebabkan efek samping yang mengganggu aktivitas, seperti:
- Kerusakan ginjal
- Asam urat kambuh
- Bengkak dan nyeri pada kaki
- Sulit bernafas (sesak nafas)
- Kejang
- Kerusakan Hati
- Mudah memar
- Sering infeksi
- Pusing berlebihan
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Konsumsi Allopurinol
Oleh karena itu, supaya tidak terjadi efek samping yang tidak diinginkan, maka ada beberapa hal yang harus kamu pastikan sebelum mengonsumsi Allopurinol, yaitu:
- Beri tahu dokter seputar riwayat penyakit yang kamu miliki, termasuk diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, sedang menjalani kemoterapi, penyakit hati dan ginjal.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil karena Allopurinol dalam jangka waktu panjang berpotensi untuk membahayakan janin.
- Jangan menyusui saat menggunakan obat ini, setidaknya 1 minggu setelah dosis terakhir.
- Jika kamu alergi dengan obat-obatan seperti Lopurin, Zyloprim, maka lebih baik untuk menghindari Allopurinol.
- Jangan mengonsumsi allopurinol kecuali jika telah diresepkan oleh dokter. Konsumsilah sesuai resep.
- Jauhkan allopurinol dari jangkauan anak-anak.
Layanan Pengobatan Nyeri lutut Hadir di Klinik Patella
Jika kamu menderita asam urat atau gout arthritis yang menyebabkan nyeri sendi, maka pastikan untuk segera berkonsultasi ke dokter spesialis yang terpercaya.
Oleh karena itu, klinik Patella hadir sebagai solusi untuk Anda yang mengalami masalah nyeri lutut dan kaki.
Tim medis kami terdiri dari dokter spesialis ortopedi dan fisioterapis yang memiliki pengalaman. Klinik Patella dilengkapi dengan fasilitas medis yang canggih dan nyaman.
Jadi, kamu bisa segera mengurangi keluhan nyeri sendi akibat gout dengan lebih cepat dan profesional.
Yuk jadwalkan konsultasi dengan menghubungi kami di Whatsapp di nomor 0811-8124-2022. Namun jika ingin langsung datang ke klinik, klinik patella berlokasi di Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
Segera hubungi kami dan dapatkan pengobatan terbaik untuk nyeri lutut dan kaki Anda di Klinik Patella!