Kanker tulang osteosarcoma rentan menyerang remaja dan juga anak-anak. Kanker ini menyerang tulang-tulang berukuran besar yang memiliki tingkat pertumbuhan tercepat. Alasan remaja lebih rentan terhadap penyakit ini adalah, osteosarcoma cenderung menyerang tulang dengan pertumbuhan yang cepat. Sementara pada masa remaja inilah pertumbuhan tulang berada dalam fase yang paling cepat.
Hal inilah yang akan menyebabkan seseorang lebih berisiko alami kanker tulang osteosarcoma. Selain lebih rentan menyerang remaja dan anak-anak, pria lebih berisiko daripada wanita, yang berusia 0-24 tahun.
Daftar Isi
Penyebab dan Gejala Kanker Tulang Osteosarcoma
Penyebab umumnya adalah berasal dari kesalahan kode genetik DNA anak. Kesalahan ini kemudian dapat menyebabkan sel-sel yang bertanggung jawab dalam pertumbuhan tulang membentuk tumor osteosarcoma. Namun pada beberapa kasus, penyebab penyakit ini bisa karena faktor lain dari luar, misalnya paparan radiasi jangka panjang.
Kanker tulang oteosarcoma ini biasanya menyerang area tulang paha, tulang kering, dan tulang lutut. Selain itu, bisa juga menyerang tulang bahu, tulang panggul, dan tulang rahang. Saat seseorang menderita penyakit ini, biasanya akan menimbulkan beberapa gejala, seperti:
- Nyeri dan sakit pada tulang atau persendian yang terkena atau saat menyentuhnya.
- Gerakan tubuh yang terbatas.
- Pembengkakan atau benjolan sekitar tulang atau pada ujung tulang.
- Retaknya tulang akibat sesuatu yang tidak normal atau patah tulang akibat gerakan rutin.
Saat mengalami gejala tersebut, segeralah melakukan pemeriksaan dengan dokter.
Penanganan Kanker Tulang Osteosarcoma
Penyakit ini termasuk dalam jenis kanker yang agresif. Sebelum melakukan pengobatan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit lebih dulu. Beberapa pemeriksaan yang akan dokter lakukan, antara lain tes darah, CT scan, MRI, pemindaian tulang, dan pemeriksaan lainnya.
Kemudian, setelah dokter selesai mendiagnosis dan hasilnya sudah opasti, pengobatan baru bisa dilakukan. Pengobatan bisanya bergantung pada tingkat keparahan dan lokasi tulang yang tekena. Berikut beberapa tindakan pengobatannya:
- Pembedahan, untuk mengangkat tumor.
- Terapi radiasi dan kemoterapi, sebelum pembedahan dengan tujuan membunuh sel kanker. Bedanya, kemoterapi menggunakan obat-obatan khusus, sedangkan terapi radiasi menggunakan pancaran sinar X.
- Operasi pengangkatan tulang, jika belum kanker belum menyebar ke luar dari tulang atau jika kanker baru menyebar di jaringan sekitar tulang
- Amputasi, jika kanker sudah menyebar hingga saraf, pembuluh darah, dan kulit
FAQ: Pertanyaan Seputar Kanker Tulang Osteosarcoma
Osteosarcoma lebih sering ditemukan pada anak-anak dan remaja karena pada masa ini pertumbuhan tulang berlangsung sangat cepat. Selain itu, kanker ini lebih sering menyerang laki-laki dibandingkan perempuan dalam rentang usia 0–24 tahun. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui, perubahan DNA sel selama pertumbuhan tulang diduga menjadi faktor pemicu utama.
Osteosarcoma terjadi akibat mutasi pada sel-sel tubuh saat proses pertumbuhan tulang berlangsung. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tulang tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor. Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena osteosarcoma adalah riwayat paparan radiasi jangka panjang atau faktor genetik tertentu.
Osteosarcoma adalah jenis kanker tulang yang paling umum dan biasanya menyerang individu yang berusia antara 10 hingga 30 tahun. Namun, meskipun lebih sering ditemukan pada anak-anak dan remaja, kanker ini juga dapat terjadi pada usia yang lebih tua, terutama pada individu yang memiliki faktor risiko tertentu.
Osteosarcoma umumnya terjadi pada tulang panjang, terutama di area yang memiliki pertumbuhan tulang yang cepat. Lokasi paling umum meliputi tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan lengan (humerus). Selain itu, kanker ini juga bisa berkembang di tulang panggul, tulang bahu, atau bahkan tulang rahang, meskipun lebih jarang.
Kanker pada anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Mutasi genetik spontan, di mana kesalahan terjadi saat sel tubuh membelah dan berkembang.
Faktor genetik atau keturunan, di mana mutasi DNA dapat diwariskan dari orang tua.
Paparan radiasi atau zat kimia tertentu, yang dapat meningkatkan risiko perkembangan sel kanker.
Infeksi tertentu, yang dalam beberapa kasus dapat memicu perubahan dalam sel tubuh dan meningkatkan risiko kanker.