Penyebab betis sakit terjadi biasanya karena kram atau otot yang tegang. Namun, hal ini juga bisa menjadi penanda serius kondisi kesehatan tubuh. Betis sakit bisa terasa saat berjalan ataupun berlari atau melakukan kegiatan sederhana seperti menggerakkan otot pada betis. Betis pada manusia tersusun oleh dua jenis otot yaitu, otot gastrocnemius dan otot soleus. Kedua otot ini bertemu pada bagian tendon bernama Achilles. Kedua otot ini juga terhubung langsung dengan tumit. Otot gastrocnemius dan otot soleus berguna untuk menggerakkan kaki. Namun, beberapa masalah kesehatan yang muncul bisa menyebabkan kaki sulit bergerak dan betis sakit.
Daftar Isi
Penyebab betis sakit
Berikut adalah beberapa penyebab betis sakit yang sering terjadi:
Kram otot
Rasa nyeri pada betis bisa terjadi akibat adanya kram otot saat tiba-tiba terjadi kontraksi. Umumnya kontraksi otot terjadi saat seseorang memulai aktivitas olahraga baru dan otot kurang terbiasa mengerjakan hal tersebut. Selain itu kram otot juga bisa terjadi akibat kekurangan mineral atau dehidrasi. Kram otot yang muncul pada betis umumnya berlangsung singkat dan bisa hilang dengan sendirinya.
Cedera otot
Betis pada manusia tersusun oleh dua jenis otot yaitu, otot gastrocnemius dan otot soleus yang terhubung langsung dengan tulang tumit. Menggunakan otot pada betis secara berlebihan bisa menyebabkan cedera otot.
Cedera otot yang terjadi pada betis bisa muncul secara tiba-tiba. Saat otot menegang, umumnya penderita juga mengalami beberapa kondisi lain, seperti:
- Nyeri dan sakit yang muncul tiba-tiba pada area belakang kaki,
- Kesulitan berjalan akibat betis yang kaku dan lemah,
- Kesulitan untuk bangkit dan bertumpu pada bagian kaki,
- Muncul memar pada area betis pada 1-2 hari setelah cedera.
- Cedera otot
Tendinitis Achilles
Penyakit Tendinitis Achilles atau cedera tendon adalah kondisi nyeri yang terjadi pada betis akibat penggunaan tendon Achilles secara berlebihan. Tendon Achilles sendiri adalah tendon yang menghubungkan kedua otot betis dengan tulang tumit.
Umumnya Tendon Achilles akan semakin melemah seiring bertambahnya usia seseorang. Namun dalam beberapa kondisi Tendon Achilles yang melemah terjadi akibat kecelakaan ataupun cedera tendon akibat aktivitas keras yang berlebihan. Cedera pada Tendon Achilles umumnya banyak terjadi pada mereka yang berolahraga secara intens.
Cedera Skiatika
Terjadi pada saraf skiatik. Saraf tersebut menjalar dari punggung bagian bawah, menuju pinggul, bagian pantat dan juga kedua kaki. Kondisi ini biasanya menyerang salah satu bagian tubuh. Biasanya, muncul saat taji bagian tulang pada tulang belakang atau penyempitan pada tulang belakang yang menekan saraf skiatik. Pada kondisi yang cukup parah, cedera skiatika bisa menyebabkan peradangan, rasa sakit hingga mati rasa pada bagian kaki yang terdampak ataupun pada bagian betis.
Neuropati perifer
Betis sakit juga bisa menjadi tanda penyakit neuropati perifer. Hal ini terjadi akibat adanya kerusakan pada saraf yang berada pada luar otak dan juga sumsum tulang belakang. Penderita neuropati perifer akan mengalami kelemahan dan mati rasa pada tangan dan kaki.
Penyebab penyakit neuropati perifer adalah akibat cedera traumatis, infeksi, gangguan metabolisme atau bahkan keturunan. Namun secara umum penyebab penyakit neuropati perifer adalah akibat penyakit diabetes.
Deep vein thrombosis
Deep vein thrombosis atau Trombosis vena adalah kondisi yang terjadi akibat adanya gumpalan darah pada vena. Kondisi ini umumnya terjadi pada area kaki yang terasa nyeri. Trombosis vena bisa menyebabkan nyeri, pembengkakan pada area kaki, termasuk betis.
Kondisi Trombosis vena umumnya terjadi tanpa ada gejala. Penggumpalan darah pada area kaki juga bisa terjadi akibat tidak menggerakkan kaki dalam waktu yang cukup lama. Misalnya saat persiapan operasi atau akibat kecelakaan, setelah melakukan perjalanan atau saat harus bedrest akibat penyakit lain.