Solusi Untuk Nyeri Lutut — Sebagai salah satu sendi, lutut menopang beban cukup berat, itu sebabnya tidak heran nyeri lutut menjadi keluhan pada orang-orang lanjut usia. Namun kini, usia muda juga bisa mengalaminya.
Penyebab paling seringnya adalah inflamasi atau peradangan akibat cara mengangkat benda berat yang tidak benar, fleksibilitas yang tidak baik, menggunakan sepatu yang tidak sesuai, kelemahan otot, dan melakukan olahraga high-impact tanpa melakukan pemanasan sebelumnya, serta masalah pada struktur lutut itu sendiri, misalnya artritis, kartilago yang aus atau kerusakan pada ligamennya.
Daftar Isi
Lutut Nyeri Menurut Ahli
Bila nyeri oleh adanya peradangan, biasanya membaik dengan terapi fisik atau medikamentosa dan rehabilitasi medis, atau tanpa perlu operasi. Hal ini dikatakan oleh dr. Charles Bush-Joseph di Rush University Medical Centre (Chicago).
Bagaimana cara membedakan peradangan atau masalah pada struktur lutut sebagai penyebab nyeri pada lutut ini? Menurut dr. Bush-Joseph, bila mampu meluruskan lutut tanpa nyeri biasanya tidak ada masalah peradangan. Bila terjadi kerusakan pada struktur lutut, lutut akan terlihat bengkak dan tidak dapat berjongkok atau menekuk lutut dengan derajat tertentu.
Ini Cara Mudah Menjaga Lutut
1.Tetap aktif
Kuncinya adalah mengenal batasan kemampuan diri sendiri saat melakukannya. Dengan tetap aktif dapat membantu Anda mengendalikan berat badan agar tetap ideal dan membantu membentuk/memperkuat otot-otot, yang keduanya ini dapat membantu melindungi lutut dari kerusakan yang lebih jauh.
Latihan fisik/olahraga yang baik untuk nyeri akibat masalah pada struktur di sekeliling lutut adalah aerobik non-impact seperti jalan kaki, sepeda statis, berenang.
2.Menjaga berat badan
Berat badan berperan penting terhadap nyeri lutut. “Setiap Anda melangkah, sekitar 2-4 kali berat badan akan membebani sendi lutut,” papar dr. Bush Joseph. Bayangkan jika Anda memiliki berat badan yang berlebihan, tentu beban ke lutut pun semakin besar. Dari hasil beberapa studi menunjukkan, nyeri lutut pada penderita radang sendi berkurang hingga 20 persen setiap penurunan berat badan sebesar 5 kilogram.
3.Memakai alas kaki yang sesuai dengan anatomi kaki atau sepatu yang nyaman
Sepatu yang nyaman dapat membantu mengurangi tekanan pada sendi lutut dengan menjaga kelurusan dan keseimbangan kaki. Itu sebabnya memakai sepatu berhak tinggi menjadi penyebab tersering dari nyeri lutut.
“Penggunaan sepatu hak tinggi akan ‘meninggikan’ tumit sehingga beban akan condong ke depan sehingga otot-otot quadriceps akan bekerja lebih keras lagi untuk menjaga agar lutut tetap lurus. Bila berlangsung terus menerus akan memicu nyeri lutut,” papar dokter spesialis kedokteran olahraga ini lebih lanjut.
Beda dengan sepatu flat, tumit lebih ‘rata’ dengan lantai, sehingga otot-otot paha tidak perlu bekerja keras mempertahankan kestabilan tubuh sehingga lutut pun tidak terkena dampaknya.
4.Mempertahankan postur tubuh yang baik
Saat kondisi postur membungkuk, tubuh cenderung condong ke depan dan pinggang pun menekuk. Postur ini juga bisa menyebabkan nyeri pada lutut. Jaga postur tubuh tetap tegak agar otot-otot perut dan punggung bagian bawah tetap lurus sehingga dapat membantu mengurangi tekanan yang berlebihan pada lutut. Postur tubuh yang baik ini dapat dilatih dengan melakukan yoga, pilates.
Jangan Tidak Aktif
Baca Juga : Lutut Ditekuk Terasa Sakit, Ini Kondisi yang Bisa Menjadi Pemicunya
Kadangkala penderita radang sendi lutut menjadi tidak aktif karena nyerinya terutama saat lutut ditekuk. Dokter Monica Maly (University of Waterloo, Canada), walau penanganan nyerinya juga penting namun dianjurkan harus tetap melakukan aktivitas fisik guna menjaga tubuh tetap sehat. Selain itu, aktivitas fisik juga bermanfaat dalam mencegah timbulnya gaya hidup sedentari yang kemungkinan nantinya dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau kegemukan. (*berbagai sumber)
FAQ tentang Lutut Nyeri dan Cara Mengatasinya
Berjalan kaki adalah salah satu olahraga terbaik bagi penderita nyeri lutut. Aktivitas ini membantu menjaga fleksibilitas sendi, melatih kekuatan otot di sekitar lutut, serta mengurangi kekakuan yang sering dialami penderita. Selain itu, berenang dan bersepeda juga bisa menjadi pilihan karena memberikan latihan tanpa tekanan berlebih pada lutut.
Penderita nyeri lutut, terutama yang disebabkan oleh peradangan seperti osteoarthritis atau rheumatoid arthritis, sebaiknya menghindari makanan yang dapat memperburuk peradangan. Beberapa makanan yang perlu dihindari antara lain:
Makanan tinggi gula, seperti permen, minuman bersoda, dan kue manis.
Makanan olahan dan cepat saji yang mengandung pengawet serta lemak trans.
Daging merah dan produk susu tinggi lemak yang dapat meningkatkan peradangan pada sendi.
Makanan yang digoreng dan tinggi garam, karena dapat memperparah pembengkakan pada sendi.
Nyeri lutut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cedera hingga kondisi medis tertentu. Beberapa penyebab yang sering terjadi meliputi:
Cedera akibat aktivitas fisik berlebihan, seperti keseleo atau robekan ligamen.
Penyakit degeneratif seperti osteoarthritis, yang menyebabkan pengikisan tulang rawan sendi lutut.
Gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis, yang menyerang sendi dan menimbulkan peradangan kronis.
Penyakit asam urat (gout), yang menyebabkan kristal asam urat menumpuk di sendi lutut dan menimbulkan nyeri tajam.
Pijat lutut yang dilakukan dengan benar dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah di sekitar sendi. Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang bisa Anda coba:
Duduk dalam posisi nyaman dengan lutut dalam keadaan rileks.
Gunakan minyak pijat atau losion untuk mempermudah gerakan.
Lakukan pijatan ringan dari bagian bawah lutut ke arah paha menggunakan telapak tangan.
Gunakan ibu jari untuk melakukan gerakan melingkar kecil di sekitar tempurung lutut.
Ulangi gerakan ini selama 5-10 menit, terutama setelah berolahraga atau ketika nyeri mulai terasa.
Otot yang kuat di sekitar lutut dapat mengurangi tekanan pada sendi dan mencegah cedera. Beberapa latihan yang bisa membantu memperkuat lutut adalah:
Lunges: Berdiri dalam posisi split, tekuk lutut depan hingga membentuk sudut 90 derajat, lalu kembali ke posisi semula.
Squat ringan: Berdiri dengan kaki selebar bahu, lalu turunkan tubuh seolah-olah akan duduk, kemudian kembali ke posisi awal.
Step-up: Naik turun tangga atau platform rendah untuk melatih otot paha dan betis.
Latihan keseimbangan: Berdiri dengan satu kaki selama beberapa detik untuk memperkuat stabilitas lutut.
Latihan di air (hydrotherapy): Latihan dalam air membantu memperkuat otot tanpa memberikan tekanan berlebih pada sendi lutut.